Idul Adha 2025 di Malang Raya

Waspada PMK dan LSD, Kota Malang Belum Punya Kandang Isolasi

Penulis: Benni Indo
Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IDUL ADHA - Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (UB) Malang saat memberikan edukasi kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) tentang penyembelihan hewan kurban, Rabu (28/5/2025).

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Malang akan memeriksa seluruh hewan ternak untuk mewaspadai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) jelang Idul Adha. Pemeriksaan ini akan dilakukan di lapak penjualan hewan kurban pada Senin (2/6).

Kepala DPKP Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan pihaknya juga akan memeriksa hewan kurban pada 5-9 Juni. Petugas akan memeriksa kondisi kesehatan hewan secara langsung.

"Hewan yang dinyatakan sehat boleh dijual. Namun, jika menemukan hewan yang memiliki gejala penyakit, termasuk PMK, petugas akan segera mengobatinya," kata Slamet kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (1/6).

Slamet menyebutkan hewan yang memiliki gejala PMK bisa disembuhkan. Slamet menyarankan hewan yang memiliki gejala PMK tidak dijual selama masa pengobatan.

Slamet mengimbau peternak yang akan memasukkan hewan ke Kota Malang membawa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). "Jika tidak membawa SKKH, nanti ada petugas yang memandu untuk pengisian data di Sistem Informasi Kesehatan Hewan iSIKHNAS," tambahnya.

Slamet mengakui Pemkot Malang belum memiliki kandang khusus untuk isolasi hewan yang terjangkit PMK atau penyakit lain. Selama ini hewan yang terindikasi sakit akan ditangani di lokasi penjualan atau di peternakan.

"Seperti pada awal tahun 2025, ada 18 kasus PMK. Kami obati semuanya sampai sehat. Alhamdulillah PMK dan Lumpy Skin Disease (LSD) sudah nihil per Mei lalu," tambahnya.

Sebanyak 7.500 hewan kurban disembelih di Kota Malang pada tahun 2024. Hewan-hewan tersebut terdiri dari 1.800 sapi, 5.200 kambing, dan 500 domba.

Slamet menyebut daya beli terhadap hewan ternak pada tahun ini cenderung stabil. "Kami optimistis jumlah hewan kurban tahun ini masih mendekati data tahun 2024," urainya.

Berita Terkini