SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Tebing Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Klatak, Tulungagung, longsor parah.
Selain merusak sejumlah rumah warga di bawahnya, longsor juga merusak parit JLS dan bahu jalan.
Hanya beberapa cm kerusakan pada bahu jalan ini mengarah ke badan jalan.
Akses ini sangat vital karena menjadi jalur wisata ke pantai-pantai di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Kerusakan ini terjadi di kiri jalan, dari Pantai Gemah ke arah wilayah Trenggalek, tepat setelah jalan masuk Pantai Klatak.
Truk-truk ukuran besar berusaha melaju lebih ke kanan untuk menghindari longsor susulan.
Pantauan SURYAMALANG.COM di lapangan, longsor ini dipicu debit air dari arah atas yang sangat deras, dalam volume yang jauh lebih besar dari kondisi normal.
Air ini lalu menggerus lapisan tanah di bawah beton plat parit JLS.
Kencangnya arus membuat beton plat parit yang terlepas ikut terbawa air.
Sayangnya aliran air ini kemudian berbelok, mengikis tanggul yang sudah kehilangan beton plat hingga tembus ke tebing.
Tebing yang dibuat dari tailing proyek ini kemudian longsor, menimpa sekurangnya 5 rumah warga.
Longsor membawa material berupa bebatuan ukuran besar, rata-rata 15 cm, 20 cm dan yang lebih besar lagi.
Saat ditelusuri ke arah hulu, aliran air yang besar ini dipicu tersumbatnya saluran pembuangan utama ke arah laut.
Lokasi ini ada di air terjun kecil yang ada di JLS, sebelum deretan warung milik warga.
Di titik ini sebenarnya ada saluran air yang mengalirkan debit air terjun ini langsung ke laut.
Namun longsor menutup saluran ini, sehingga air mengalir ke arah Pantai Klatak.
Air dari arah pegunungan yang masuk ke air terjun mengalir sangat deras, meski sudah lebih dari 12 jam sejak hujan deras.
"Perkaranya memang sepele, saluran itu tertutup longsor sehingga airnya mengalir turun, terus jadi longsor," ucap Suyitno (41), warga yang rumahnya rusak parah.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.6 Provinsi Jatim, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jatim-Bali Kementerian Pekerjaan Umum, I Made Budiana, mengatakan kejadian ini ada di Lot 6 STA 14.100.
Kejadian ini dipicu longsor di STA 14.600 yang menyumbat box culvert, sehingga semua air masuk ke saluran dan badan jalan.
Air kemudian menggerus tanah dan saluran.
"Sekarang sudah dikerahkan ekskavator, sumbatan dan saluran sudah dibersihkan," jelas Budiana.
Lanjutnya, kejadian ini dipicu bencana alam dan sudah diusulkan untuk penanganannya.
Anggaran penanganan akan digunakan untuk memulihkan saluran yang mengalmi kerusakan.