Trans Jatim Malang Raya

UPDATE Trans Jatim Malang Raya, Wisatawan Surabaya Turun di Terminal Arjosari ke Kota Batu Mudah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRANS JATIM MALANG - Suasana di Terminal Arjosari Kota Malang, Rabu (19/4/2023)-(KIRI) - Bus Trans Jatim Surabaya-Gresik (KANAN) berhenti untuk menurunkan penumpang di halte. Rencananya, Trans Jatim Malang Raya akan mulai beroperasi di bulan Oktober 2025.

SURYAMALANG.COM, - Perkembangan transportasi umum bus antar Kota atau wilayah alias Trans Jatim di Malang Raya semakin jelas dan mulai terlihat gambaranya.

Sejak Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memberi arahan untuk mengadakan Trans Jatim Malang Raya, sejumlah pihak terkait mulai mengebut proyek tersebut.

Rencananya, Trans Jatim Malang Raya akan mulai beroperasi di bulan Oktober 2025.

Dengan adanya Trans Jatim Malang Raya, maka akses transportasi akan saling terhubung yakni antara wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. 

Baca juga: Bocoran Trans Jatim Malang Raya di Kota Batu Beroperasi Tahun 2025, 3 Halte Bus 1 Koridor, Apa Saja?

Wisatawan dari luar Malang juga lebih mudah mengakses berbagai lokasi rekreasi menarik yang ada di Kota Batu. 

Menurut Dinas Perhubungan Kota Batu, pihaknya telah mengikuti rapat di Bakorwil Kota Malang pada Rabu (25/6/2025).

Rapat tersebut membahas bus Trans Jatim Malang Raya bersama dengan dinas terkait lainnya.

Dari hasil rapat, Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Batu, Hari Juni Susanto mengatakan rencananya Trans Jatim Malang Raya akan berjalan pada Oktober mendatang.

“Infonya bulan Juli dari Dishub Provinsi akan melakukan survei dan pelaksanaanya bulan Oktober,” kata Hari Juni kepada Suryamalang.com, Rabu (25/6/2025).

Wisatawan Surabaya Turun di Terminal Arjosari

Terminal Arjosari Malang bakal menyiapkan jalur khusus sebagai tempat menaikkan dan menurunkan penumpang bus Trans Jatim.

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati mengatakan, pihaknya telah menerima rancangan rencana pembukaan koridor baru bus Trans Jatim dari Pemprov Jatim.

"Sudah kami terima, tapi masih secara garis besarnya saja. Lalu untuk jalur khusus (tempat menaikkan dan menurunkan penumpang), sudah kami setting," ujar Mega, Rabu (11/6/2025).

Mega menjelaskan, jalur khusus bus Trans Jatim tidak akan menjadi satu dengan jalur bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).

Baca juga: Kapan Trans Jatim Malang Raya Beroperasi? Rute Kota Batu-Malang-Kepanjen, Khofifah Sudah Beri Arahan

"Lokasi jalur bus Trans Jatim ini, berada di paling ujung Terminal Arjosari. Sehingga, naik dan turun penumpangnya tidak sampai mengganggu akses jalur penumpang bus AKDP dan AKAP," jelasnya.

Mega juga mengungkapkan, koridor rute bus Trans Jatim ini akan menghubungkan Surabaya, Kota Malang dan Kota Batu.

Dengan perincian, berangkat dari Kota Surabaya kemudian transit dahulu di Terminal Arjosari Malang kemudian melanjutkan perjalanan ke Kota Batu.

Namun, pihaknya belum mengetahui secara jelas terkait berapa jumlah halte yang ada, termasuk kapan dioperasikannya bus Trans Jatim untuk rute ini.

"Untuk haltenya ada berapa, belum kami terima informasinya. Karena pembahasan yang kami terima, masih secara garis besarnya saja," terangnya.

Baca juga: DAFTAR Rute Trans Jatim Semua Koridor Tahun 2025, Ada Rencana Rute Baru Untuk Malang Raya

Pihaknya berharap dengan keberadaan  bus Trans Jatim, nantinya bakal mempermudah kebutuhan masyarakat terhadap angkutan umum yang terintegrasi.

Serta mampu memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat, khususnya Kota Malang dan Kota Batu yang menjadi daerah wisata.

"Apabila ada masyarakat datang ke sini untuk berwisata naik angkutan umum, semisal dari Surabaya mau ke Kota Batu. Maka tidak akan bingung mau naik apa," tandasnya.

Halte dan Koridor

Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Batu, Hari Juni Susanto menyebut untuk sementara bus Trans Jatim Malang Raya masih satu koridor, yakni Terminal Hamid Rusdi-Terminal Landungsari-Terminal Batu.

Sedangkan halte di Kota Batu akan ada tiga titik lokasi.

“Titik sementara Halte Depan SMPN 3, Depan JTP 3 dan Pendem. Di survei dan pembangunannya oleh Dishub Provinsi Jatim,” jelas Hari, Rabu (25/6/2025).

Update Trans Jatim Malang Raya

Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar menjelaskan, Trans Jatim hadir untuk menjawab persoalan yang selama ini terjadi di Malang Raya.

Dalam paparannya, kemacetan di Malang Raya, terutama Kota Malang menjadi persoalan serius.

Dampaknya, load factor yang rendah sehingga berdampak terhadap kondisi sosial ditambah masih terbatasnya akses antar daerah.

"Diperlukan kendaraan feeder dari desa ke halte utama untuk menjangkau wilayah yang tidak dilalui Trans Jatim," kata Asep kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (26/6/2025).

Baca juga: DAFTAR Rute Bus Trans Jatim Semua Koridor Tahun 2025: Mojokerto-SDA-SBY-Gresik-Lamongan-Bangkalan

Trans Jatim telah masuk dalam RPJPD Jawa Timur sebagai program strategis jangka panjang.

Alokasi 10 persen dari PKN dan opsen PKN telah disiapkan untuk pembiayaan transportasi umum.

"Komitmen keberlanjutan juga diikat melalui penganggaran minimal 4 persen APBD untuk sektor transportasi," ujar Asep.

Saat ini, Pemprov Jatim masih mematangkan rute dan koordinasi dengan pemerintah daerah di kawasan Malang Raya.

Asep mengatakan, pihaknya juga melibatkan akademisi untuk membangun program ini.

"Pemprov Jatim tidak bisa berjalan sendiri. Dukungan dan sinergi antar kabupaten menjadi kunci."

"Inovasi layanan daring di feeder telah diusulkan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat," papar Asep.

Di Malang Raya, rencana rute yang telah dibawah adalah Terminal Hamid Rusdi ke Terminal Landungsari, lalu ke Terminal Kota Batu.

Trans Jatim menggunakan pola scrapping, yakni menggantikan unit angkutan eksisting dengan unit angkutan yang baru pada 90 persen trayek yang dilalui.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menyatakan, pihaknya mendukung penuh inisiatif yang digagas Pemprov Jatim tersebut.

Widjaja menilai kehadiran Trans Jatim akan membawa dampak positif bagi konektivitas dan kenyamanan warga.

Sejauh ini, masih pembahasan masih berlangsung. Belum ada instruksi pasti terkait fasilitasi Trans Jatim oleh pemerintah daerah.

Dishub Kota Malang masih bertugas sesuai dengan tugasnya.

"Kami masih dalam proses pembahasan. Intinya kami mendukung," terangnya.

Menurutnya, Trans Jatim yang akan beroperasi di Malang Raya memang difokuskan sebagai moda transportasi antar-kota.

Baca juga: Bus Trans Jatim Bakal Buka Rute Baru, Sidoarjo – Gedangan – Waru

Tujuannya adalah dalam rangka meningkatkan layanan transportasi dan mengurangi kepadatan lalu lintas, agar masyarakat menggunakan transportasi publik.

Widjaja menekankan, transformasi transportasi publik memang membutuhkan proses bertahap.

Widjaja berharap, dengan hadirnya Trans Jatim, masyarakat semakin tertarik meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum yang lebih efisien.

(Suryamalang.com/Benni Indo/Kukuh Kurniawan)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkini