Trans Jatim Malang Raya

PEREMPUAN di Malang Tak Sabar Menanti Bus Trans Jatim Malang Raya Beroperasi, Tak Nyaman Naik Angkot

Penulis: Benni Indo
Editor: iksan fauzi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TARIF TRANS JATIM - Bus Trans Jatim (KANAN) dalam rangka hari buruh 1 Mei 2025 lalu seluruh koridor bisa dinikmati secara gratis selama 1 hari penuh. Para perempuan di Malang tak sabar menanti bus Trans Jatim Malang Raya beroperasi karena naik angkot tak nyaman.

SURYAMALANG.COM | MALANG - Para perempuan di Malang tak sabar menantikan bus Trans Jatim Malang Raya beroperasi.

Bagi mereka, transportasi publik yang digagas oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur itu diharapkan bisa memberikan kenyamanan.

Sebagian dari para perempuan itu menilai, naik angkutan kota ( angkot) sudah tidak nyaman lagi, apalagi berangkatnya tidak menentu.

Seorang perempuan, Wahyu Ningtyas (21) di antara para perempuan di Malang Raya yang begitu menantikan bus Trans Jatim segera beroperasi. 

Sekadar diketahui, Dishub Provinsi Jatim akan merealisasikan bus Trans Jatim Malang Raya mulai Oktober 2025.

Sesuai rencana, tim Dishub Provinsi Jatim akan melakukan survei titik koridor dan halte bus Trans Jatim Malang Raya terlebih dahulu pada Juli 2025.  

Bus Trans Jatim sendiri sudah beroperasi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, di antaranya Surabaya-Mojokerto, Surabaya-Lamongan dan Surabaya-Gresik.

Wahyu Ningtyas merupakan warga Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang.

Mahasiswi yang menimba ilmu di Kota Malang ini mengetahui rencana pengoperasian bus Trans Jatim Malang Raya dari pemberitaan di media.

Ia berharap operasional bus Trans Jatim bisa menjadi jawaban atas kebutuhan mobilitasnya. 

Menurut Tyas, sapaan akrabnya, memiliki pengalaman buruk tentang transportasi di Kota Malang. 

Baca juga: Ada Halte Trans Jatim Malang Raya di Jatim Park 3 Kota Batu, 2 Halte Lain di SMPN 3 dan Pendem

Salah satunya adalah keamanan saat naik angkot dan bus di Terminal Arjosari.

"Saya juga pernah menunggu angkutan kota itu sampai sejam. Waktu itu mau ke stasiun. Kan, naik kereta itu ada jadwal keberangkatannya, akhirnya kami naik angkutan umum online," ujar Tyas kepada SURYAMALANg.COM, Jumat (27/6/2025).

Pengalaman buruk lainnya ketika berada di dalam angkot, Tyas diajak bicara oleh orang tak dikenal. 

Ia merasa risih karena lawan bicaranya terus mengajukan pertanyaan.

Halaman
1234

Berita Terkini