Perwira TNI AL Dikeroyok

BERANTAS Preman di Terminal Arjosari Malang Ramai Digaungkan, Anak Letda Abu Yamin: Tangkap!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGEROYOKAN TNI AL - Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi bersama Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar dan Jampidmil Mayjen TNI M. Ali RIdho (KANAN) saat ditemui di lobi Gedung Kartika Kejagung, Jakarta, Jumat (20/6/2025). Tampang terduga pelaku pengeroyok Perwira TNI AL inisial A di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi (KIRI).

SURYAMALANG.COM, - Kasus pengeroyokan pada Kamis (26/6/2025) malam di Terminal Arjosari Malang menimpa seorang perwira TNI Angkatan Laut (TNI AL) Letda Laut (PM) Abu Yamin (53).

Mengingat viralnya kasus tersebut, ramai komentar warganet khususnya warga Malang yang ingin premanisme diberantas.

Warga Malang berharap, insiden terhadap Letda Abu Yamin bisa menjadi momentum untuk Terminal Arjosari Malang berbenah sekaligus jadi contoh bagi fasilitas publik lainnya.

Letda Abu Yamin merupakan anggota Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) yang berdinas di Lantamal V Surabaya, namun berdomisili Malang.

Baca juga: Chat Terakhir Letda Abu Yamin Sebelum Dikeroyok Preman Terminal Arjosari Malang, Anaknya Kaget

Ketika hendak pulang ke rumahnya, Abu Yamin dikeroyok preman dan juru panggil penumpang (jupang) yang berjumlah lima hingga enam orang.

Belum diketahui pasti penyebab pengeroyokan tersebut, namun yang jelas apapun jenis tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan. 

TNI pun langsung menyatakan sikap dan menegaskan, akan membantu penuh pihak kepolisian dalam mengejar pelaku dan mengungkap kasus pengeroyokan tersebut.

“TNI akan membantu penuh pihak kepolisian dalam memburu dan menangkap para pelaku" kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi dalam keterangannya, Sabtu (28/6/2025).

Baca juga: Kemana Larinya 3 Preman Terminal Arjosari Malang? Kapuspen TNI Sorot Pengeroyok Letda Abu Yasmin

Kristomei juga menyampaikan proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian dan siapapun pelakunya akan diproses secara hukum.

Termasuk juga menyerukan kepada masyarakat, untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme.

"Data para pelaku sudah kita dapatkan," jelas Kristomei.

"Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memberantas segala bentuk premanisme yang meresahkan,” tambahnya.

Anak Letda Abu Yamin: Tangkap!

Menanggapi hal tersebut, pihak keluarga yang diwakili oleh anak pertama dari Letda Abu Yamin, Alfia Nur Maharani (26) berharap agar seluruh pelaku segera tertangkap.

"Harapannya, seluruh pelaku dapat segera tertangkap dan keadilan buat ayah saya sesuai," jelasnya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (29/6/2025).

Apabila seluruhnya sudah tertangkap, Alfia ingin bertemu dan bicara langsung dengan pelaku utamanya.

"Saya ingin bertanya langsung ke pelaku utamanya, kenapa ayah saya diperlakukan seperti itu (dikeroyok) dan salah apa ayah saya" katanya.

"Di samping itu, saya juga minta doanya agar ayah saya cepat sembuh," pungkas Alfia.

Baca juga: Kronologi Versi Kadispenal, Letda Abu Yamin Dikeroyok Preman Terminal Arjosari Malang, Pulang Tugas

Tidak hanya keluarga korban, warganet juga menulis kritik dan harapannya agar premanisme di Kota Malang khususnya, Terminal Arjosari diberantas. 

Mereka meluapkan komentarnya dalam postingan Facebook Surya Arema sejak kasus tersebut diunggah. 

'Ayo bersihkan Kota Malang dari preman biar serasa Malang Kota indah bersih dan beriman. Salam arek Malang' tulis akun Bom Bom. 

'Siapapun yang bersalah harus dihukum' balas akun Tumpak Simanjuntak

'Yuu pak buat latihan anak tu bereskan... tutorial di bareet merah spt Serda Ucok. Korsa harus kuat. Jangan sampai warwah TNI direndahkan. Biar Arjosari n gadang aman Masyarakat butuh aman' komentar Fathul Ulum

'Preman mulai bermunculan kembali. Di saat situasi ekonomi semakin sulit. Sedang pelayanan keamanan dan kenyamanan fasilitas Publik harus terus dan lebih diperhatikan. Maka perlunya dari pihak institusi terkait untuk berfikir bagaimana cara mengatasi permasalahan itu hingga menjadi solusi yang terbaik' tulis Lubiz de Java.

'Kepala terminal mou saja sama pomal buat keamanan terminal arjosari, serta bersih dari jupang liar, makelar, calo dll. Cukup perbanyak papan informasi dan petugas informasi penumpang' imbuh Dika Kenzie Naufal

Abu Yamin Terluka Parah

Atas kejadian ini, Letda Abu Yamin mengalami sejumlah luka pada bagian wajah, kepala, dan mata. 

Korban pun dilarikan ke IGD Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk mendapatkan perawatan secara intensif.

Namun menurut anak korban, Alfia kondisi ayahnya kini mulai membaik.

"Masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), kondisi ayah sudah mulai membaik" jelasnya, Minggu (29/6/2025).

"Kini, tahapannya masa pemulihan setelah sebelumnya menjalani operasi dan bengkaknya sudah mulai kempes sehingga matanya sudah terbuka," terang Alfia.

Baca juga: Nasib 6 Preman Terminal Arjosari Malang Terancam Dipecat Keroyok Letda Abu Yamin, Mandor dan Jupang

Alfia mengatakan ayahnya harus menjalani operasi yang melibatkan tiga dokter spesialis yaitu dokter ortopedi, dokter syaraf dan dokter bedah plastik.

"Setelah kejadian itu, ayah saya langsung dibawa ke IGD RSSA dan luka robek pada bagian dagu dan wajah sebelah kanan dijahit" urai Alfia.

"Keesokan harinya pada Jumat (27/6/2025), menjalani operasi mulai jam 10.30 WIB dan selesai jam 16.00 WIB" jelasnya.

Alfia juga menjelaskan prosedur operasi apa saja yang dijalani ayahnya. 

"Yang dioperasi yaitu ruas jari tiga dan empat pada tangan kiri karena mengalami patah tulang" ungkapnya.

"Bedah plastik di pipi kanan, lalu luka di bagian kepala yang mengenai syaraf" lanjutnya.

"Kemudian luka di bagian tulang dahi sehingga harus dipasang pen," beber Alfia.

Baca juga: Dugaan Penyebab Letda Abu Yamin Dikeroyok Preman Terminal Arjosari Malang, Sering Ngopi di TKP

Dalam masa pemulihan ini, pihak keluarga juga belum bertanya kepada Letda Abu Yamin terkait peristiwa yang dialaminya.

Selain karena masih menjalani perawatan intensif, dikhawatirkan juga akan menimbulkan trauma.

"Jadi kalau jenguk atau waktunya menjaga bergantian, kami bercerita tentang cucu" terang Alfia.

Diketahui, Polisi Militer TNI Angkatan Laut (POMAL) bersama Polresta Malang Kota langsung berkoordinasi dan telah mendatangi lokasi kejadian pengeroyokan di jalur keberangkatan bus Terminal Arjosari Malang.

Dari hasil penyelidikan, korban diduga dikeroyok oleh preman dan juru panggil penumpang (jupang).

Tiga orang pelaku berinisial MA, DS, dan MNH telah ditangkap, sedangkan pelaku lainnya masih diburu petugas.

(Suryamalang.com/Kukuh Kurniawan)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkini