Fatwa Haram Sound Horeg

Kenapa Sound Horeg Disukai? Wali Kota Malang Resmi Melarang, Sosiolog UB: Simbol Sering Dibungkam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LARANGAN SOUND HOREG - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat (KANAN) ketika menjawab rancangan Perwali untuk dukungan teknis realisasi janji politik Rp 50 juta per RT, Minggu (6/7/2025). Penampakan sound horeg (KIRI) di atas truk. Sound horeg hiburan masyarakat yang dilematis kini resmi dilarang Wali Kota, alasan disukai, sosiolog Universitas Brawijaya (UB) Malang jawab alasan begitu disukai.

SURYAMALANG.COM, - Larangan sound horeg jadi perbincangan masyarakat khususnya di Malang sejak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur (Jatim) mengeluarkan fatwa haram. 

Dilema pun muncul, sebab di satu sisi sound horeg menjadi hiburan masyarakat sekaligus pondasi ekonomi bagi industri sound system.

Belakangan, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat akan mengeluarkan larangan resmi, namun menurut sosiolog, sound horeg bukan sekadar hiburan tapi simbol suara rakyat yang selama ini sering dibungkam. 

Alasan Wahyu Hidayat melarang sound horeg tidak lain demi menjaga ketertiban umum dan merespons keluhan masyarakat soal gangguan kebisingan.

Baca juga: Respons Budayawan Tentang Larangan Sound Horeg, Pemkot Malang Diminta Segera Buat Aturan yang Tegas

Larangan tersebut akan segera ditegaskan dalam bentuk Surat Edaran (SE) Wali Kota. 

"Sudah kami larang, kemarin sudah saya sampaikan. Nantinya kita akan pertegas lagi aturannya lewat SE wali kota," ujar Wahyu, Rabu (16/7/2025).

Wahyu Hidayat menegaskan, meskipun sound horeg oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai bentuk ekspresi seni, namun tetap tidak boleh mengganggu kenyamanan lingkungan. 

"Boleh saja seni, tetapi jangan sampai mengganggu ketertiban umum. Semua yang dilakukan itu harus bisa diterima masyarakat. Kalau tidak, dampaknya bisa negatif," tegasnya.

Baca juga: RESMI Sound Horeg Dilarang di Kota Malang ! Wali Kota Segera Terbitkan SE

Wahyu juga menyinggung sebelumnya aturan terkait larangan semacam ini sudah ada dalam regulasi, namun perlu diperkuat dengan langkah administratif yang lebih spesifik. 

"Aturannya di kota ini sudah jelas, tinggal kita pertegas lagi," katanya.

Kenapa Sound Horeg Disukai? 

Pakar sosiologi dan antropologi dari Universitas Brawijaya Malang, Anton Novenanto menyatakan, sound horeg merupakan bagian dari budaya populer yang tumbuh sebagai respons terhadap budaya dominan yang mapan. 

“Secara teoritik adalah sebuah reaksi budaya arus utama, budaya yang dominan" ujar Anton, Rabu (16/7/2025).

"Sehingga sound horeg menjadi populer artinya mereka sedang bereaksi dengan budaya utama,” imbuhnya. 

Menurut Anton, kepopuleran sound horeg merupakan bentuk resistensi terhadap kenyamanan dan dominasi kelompok-kelompok yang memiliki kekuasaan dalam masyarakat.

“Sound horeg memang berhasil mengusik kenyamanan, kemapanan, kelompok-kelompok yang selama ini berkuasa. Saya melihatnya gitu,” terang Anton. 

Halaman
1234

Berita Terkini