Waspada Penyakit Musiman

Waspada Penyakit pada Musim Pancaroba di Malang, Setiap Bulan 100 Orang Terserang ISPA

Editor: Zainuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ANTRE BEROBAT - Warga mengantre berobat di Puskesmas Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (31/7).

SURYAMALANG.COM, MALANG - Bukan hanya demam berdarah yang patut diwaspadai pada musim pancaroba ini. Flu dan infeksi pada saluran pernapasan atas (ISPA) atau common cold juga rentang menyerang pada musim tak menentu ini.

Di Kota Batu, pasien yang datang dengan keluhan batuk, pilek, meriang, dan flu di Puskesmas Batu meningkat dalam tiga bulan terakhir. Pada Mei lalu, pasien yang mengeluhkan penyakit flu sebanyak 154 orang, lalu pada Juni naik menjadi 172 pasien, dan pada Juli naik menjadi 210 pasien.

Warga Desa Pesanggrahan, Santoso (50) mengaku mengalami meriang, tenggorokan sakit, dan pilek selama tiga hari. Santoso sempat berupaya menyembuhkan penyakit tersebut dengan meminum obat yang dijual di toko atau apotek.

"Gejala awalnya meriang dan tenggorokan sakit saat menelan makanan. Saya sudah minum obat yang saya beli di warung. Karena kondisi saya tidak membaik, akhirnya saya berobat," kata Santoso kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (4/8).

Dokter Fungsional di Puskesmas Batu, Ery Rosyidah menekankan masyarakat lebih memperhatikan asupan gizi agar daya tahan tubuh lebih baik saat memasuki musim kemarau seperti sekarang.

"Masyarakat harus memperhatikan betul asupan gizi sehari-hari, serta mulai mengurangi makanan yang mengandung pemanis buatan, berminyak, pedas, dan minuman dingin yang dapat memicu flu," kata Ery.

Sementara itu, penderita ISPA yang berobat di Puskesmas Kepanjen, Kabupaten Malang rata-rata 100 orang per bulan pada tahun ini. Sesuai data di Puskesmas Kepanjen, data pasien terdiagnosa penyakti ISPA sebanyak 143 orang pada April, kemudian jumlahnya meningkat menjadi 144 orang pada Mei, dan menurun menjadi 96 orang pada Juni.

"Pada musim pancaroba ini angka kasus penyakit ISPA selalu meningkat karena setiap tahun iklim seperti ini pasti tejadi," kata Ruri Pujianti, Kepala Puskesmas Kepanjen.

Ruri menyebutkan angka penderita ISPA fluktuatif karena tergantung pada kondisi cuaca. Ruri tidak bisa memprediksi kapan penyakit ini mulai mereda. "Kalau yang dulu itu kami bisa tahu kapan mulai meredanya, paling kasus ISPA sudah mereda dalam sebulan atau dua bulan," jelasnya.

Ruri mengaku telah menyiapkan ketersedaiaan obat-obatan untuk menanggulangi ISPA. Perencanaan ini berdasarkan data penyakit dari tahun ke tahun.

Ruri memastikan setiap perencanaan selalu menyediakan tambahan obat sekitar 10 persen. Ketika kasus ISPA melonjak, stok obat-obatan di Puskesmas Kepanjen telah aman.

Menurutnya, penyakit ISPA meningkat saat musim peralihan karena daya tahan tubuh setiap orang berbeda. "Ketika ada suatu perubahan cuaca, orang yang terpapar tergantung imun atau daya tahan tubuhnya bagus atau tidak. Kalau imunya bagus, kemungkinan kecil bisa terserang batuk atau pilek," tuturnya.

Ruri membeberkan masyarakat perlu menjaga asupan makanan agar tidak mudah terserang penyakit pada musim pancarabo. "Yang pasti makanan bergizi, seperti sayur, buah-buah-buahan, dan protein yang cukup. Jangan lupa minum air putih, dan hindari minuman perasa yang manis karena ini bisa berpengaruh ke daya tahan tubuh," terangnya.

Masyarakat juga perlu rutin berolahraga, serta mengatur pola pikiran atau mindset tetap berpikira secara positif. Jika seseorang mindsetnya negatif, maka akan mempengaruhi imun tubuh. "Tiga item itu yang utama. Kalau suplemen dan vitamin hanya item penambah, bukan item utama," terangnya.(isn)

Pasien di Puskesmas Kepanjen, Arum Setyaningsih mengeluhkan gejala pilek disertai demam sejak tiga hari terakhir. "Dari kemarin bersin-bersin dan demam. Saya sudah minum obat, tapi demamnya masih kambuh dan sering pusing," kata Arum.

Wanita asal Kecamatan Pakisaji ini periksa ke puskesmas karena obat yang telah dikonsumsi tidak membawa efek. "Meriang dan demam itu bikin tidka nyaman. Akhirnya saya berobat ke dokter," terang Arum.(Dya Ayu/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Berita Terkini