SURYAMALANG.COM, - Bupati Pati, Sudewo dikabarkan sakit setelah demo 50 ribu warga Kabupaten Pati menuntutnya untuk lengser dari jabatan yang baru 6 bulan berjalan.
Demo besar-besaran terjadi pada Rabu (13/8/2025) lalu dipicu oleh kenikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Kendati didemo oleh ribuan warganya, namun Sudewo menegaskan tidak akan mundur dari kursi Bupati.
"Tuntutan kan sudah disampaikan tadi, kalau saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan itu. Semua ada mekanismenya," papar Sudewo pada Rabu (13/8/2025).
"Ini merupakan proses pembelajaran bagi saya. Masih banyak kekurangan masih banyak kelemahan," lanjutnya.
Baca juga: Sosok Najib dan Amanda Menikah saat Demo Warga Pati Turunkan Sudewo, Tanpa Rencana Momen Bersejarah
Meski telah menegaskan jawabannya, namun hidup Sudewo sebagai Bupati berubah drastis semenjak demo besar-besaran tesebut.
Sejak unjuk rasa menuntutnya lengser, orang nomor 1 di Kabupaten Pati tersebut belum pernah menampakkan diri dalam agenda resmi pemerintah daerah.
Sudewo tidak hadir dalam kegiatan Rapat Paripurna di DPRD Pati dan pengukuhan anggota Paskibraka pada Jumat (15/8/2025).
Lalu Sudewo juga absen dalam acara ziarah dan renungan malam di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma pada Minggu (17/8/2025) dini hari.
Dalam kegiatan-kegiatan tersebut, Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra hadir menggantikan Sudewo.
Puncaknya, Sudewo juga tidak hadir dalam upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Pati, Minggu (17/8/2025).
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, diutus oleh Gubernur Ahmad Luthfi untuk menggantikan Sudewo sebagai inspektur upacara.
Baca juga: Kesalahan Besar Bupati Pati Sudewo Naikkan PBB 250 Persen Tanpa Kajian, Cacat Laporan ke Pemprov
Menurut Taj Yasin, Sudewo tidak bisa bertugas sebagai inspektur upacara lantaran sedang sakit.
“Kemarin saya dikasih tahu Pak Gubernur, beliau (Sudewo) sudah menghubungi bahwa tidak bisa ikut upacara 17 Agustus karena kondisinya sedang sakit dan perlu istirahat" jelasnya.
"Maka Pak Gubernur menugaskan saya menjadi Irup di Pati. Info yang saya terima sebatas itu. Saya tidak menanyakan beliau sakit apa,” terang Taj Yasin.