Kondisi Bupati Sudewo Sakit Setelah Didemo 50 Ribu Warga Pati Tak Mau Mundur, Absen saat Upacara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMO WARGA PATI - Bupati Pati Sudewo (KIRI) ketika memberi keterangan pers. Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (KANAN) menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Pati, Minggu (17/8/2025) pagi menggantikan Bupati Sudewo yang disebut tengah sakit. Sudewo sakit setelah didemo 50 ribu warganya didesak mundur.

Kehadiran Taj Yasin di Pati juga dalam rangka menunjukkan komitmen untuk mewujudkan stabilitas dan kondusivitas.

Menurut Taj Yasin, pasca-unjuk rasa 13 Agustus lalu, saat ini kondisi di Pati sudah semakin baik dan kondusif.

“Maka saya hadir juga untuk memberikan dorongan dan semangat pada para ASN, Forkopimda, Wabup, dan seluruhnya, untuk tetap menjalankan pelayanan pada masyarakat, memberikan yang terbaik" ungkapnya. 

"Pembangunan harus tetap berjalan. Tidak boleh pemerintahan itu berhenti,” tegas Taj Yasin.

Menurut Taj Yasin, selama Sudewo sakit, kendali pemerintahan Kabupaten Pati dipegang oleh Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra beserta jajaran Forkopimda.

Baca juga: SIAPA Ahmad Husein Jadi Koordinator Demo Pati? Dijuluki “Luffy”, Dulu Pendukung Sudewo

Taj Yasin mengajak semua pihak untuk menjadikan 17 Agustus ini sebagai momentum untuk kembali menatap dan menyongsong masa depan cerah.

Masa depan Jawa Tengah, khususnya Pati, yang perekonomiannya terus tumbuh dengan semangat gotong-royong.

“Saya ucapkan terima kasih pada semua pihak, Forkopimda maupun masyarakat, bahwa 17 Agustus merupakan HUT negara kita, ini sangat penting dan sakral" urainya.

"Sehingga kami dari pemerintah, menyerukan dan mengajak untuk menghormati hari sakral kebanggan kita ini, dengan cara mewujudkan kondusivitas, kebersamaan" lanjut Taj Yasin.

"Kemudian merenungi jasa para pahlawan, apa saja yang sudah diberikan oleh para pahlawan, proklamator, kepada kita dan NKRI ini,” tandasnya. 

Kisruh di Jajaran Eksekutif dan Legislatif

Terpisah, anggota DPRD Kabupaten Pati, Joni Kurnianto memberi kritikan kepada Sudewo yang menyebut ada permasalahan antara jajaran eksekutif dan legislatif. 

Masalah itulah yang menjadi awal mula kisruh kenaikan pajak bumi dan bangunan di wilayah tersebut.

Joni mengaku, anggota dewan tidak diajak bicara saat memutuskan kenaikan pajak tersebut.

"Jadi gini, terus terang komunikasi antara eksekutif dan legislatif ini memang agak tersendat, ya, tidak bagus, dalam artian kurang luwes," ungkap Joni di kantor DPRD Pati, Jawa Tengah, pada Kamis (14/8/2025).

Baca juga: 5 Pemicu Amarah Warga Pati Tuntut Bupati Sudewo Lengser: Proyek Masjid Rp15 M, Pemangkasan Pegawai

Joni menambahkan, komunikasi yang buruk dapat menyebabkan masalah dalam menjaga kondusivitas wilayah.

Halaman
123

Berita Terkini