Kota Malang

DPRD Kota Malang Minta Pemerintah Pusat Intervensi Atasi Kelangkaan Beras Medium

Penulis: Benni Indo
Editor: Dyan Rekohadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BERAS SPHP - Para pejabat dari tingkat kementerian koordinator dan kedinasan di Kota Malang berfoto di gudang beras milik Bulog, Senin (25/8/2025). DPRD Kota Malang menyoroti persoalan kelangkaan beras medium yang terjadi beberapa pekan terakhir di pasaran.

SURYAMALANG.COM, MALANG – DPRD Kota Malang menyoroti persoalan kelangkaan beras medium yang terjadi beberapa pekan terakhir di pasaran.

Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, menyebut kondisi tersebut dipicu imbas dari kasus beras oplosan sehingga berdampak pada hilangnya pasokan beras kemasan kecil.

“Ya saya barusan komunikasi dengan Bu Eka, kebetulan tadi Bu Eka dengan kementerian operasi pasar. Ini posisi lagi di Bulog. Memang beras medium di pasaran kosong imbas dari beras oplosan, akhirnya tidak ada kemasan kecil. Arahan dari pusat, beras SPHP itu. Memang kelangkaan secara nasional karena imbas beras oplosan,” ujar Bayu, Senin (25/8/2025).

Bayu menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Bulog, hingga pemerintah pusat.

Menurutnya, situasi ini membutuhkan campur tangan serius pemerintah pusat agar tidak berlarut-larut.

“Tetap kami koordinasi dengan dinas terkait, Bulog, dan juga mungkin dengan provinsi dan kementerian terkait beras yang aman. Kami wait and see saja. Kami sudah komunikasi dengan Pemkot Malang,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, intervensi pemerintah pusat sangat penting agar gejolak harga tidak semakin memberatkan masyarakat maupun pelaku usaha.

“Ya tetap harus ada intervensi, ini kan pusat nasional. Kementerian bisa kolaborasi agar bisa mengatasi ini. Imbasnya ke para pelaku usaha. Dengan kenaikan harga kami tidak inginkan. Dalam waktu dekat follow up tentang stok beras,” tegas Bayu.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Lih Putu Eka Wilantari tidak menjawab pertanyaan mengenai kegiatan operasi pasar merespon kelangkaan beras. 

Sarmiati, seorang pedagang kecil di sekitar Balai Kota Malang mengatakan bahwa saat ini dia sulit memeroleh beras medium.

Sekalipun dia mendapatkan beras medium, harganya sudah dianggap mahal. 

"Harganya sekarang bisa sampai Rp 70 ribu. Biasanya Rp 65 ribu," ujarnya.

Mengatasi kelangkaan beras medium, Mak Ti, panggilan akrabnya membeli beras SPHP di Koramil terdekat. Beras itu kemudian ia campur dengan beras medium yang masih disimpan. 

"Kalau tidak dicampur, kualitasnya berbeda. Berasnya mekar-mekar," ujarnya.

Meski ia harus beli dengan harga tinggi, namun Mak Ti tidak menaikan harga.

Halaman
12

Berita Terkini