Ponpes Ambruk Sidoarjo
Riwayat Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Berumur 100 Tahun Kini Bangunan Ambruk, 7 Orang Masih Terjebak
Riwayat Ponpes Al Khoziny Sidoarjo berumur 100 tahun kini bangunan ambruk, 7 orang masih terjebak, 3 orang meninggal dunia, evakuasi berlangsung.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Didirikan oleh KH Raden Khozin Khoiruddin, yang akrab disapa masyarakat sebagai Kiai Khozin Sepuh. Ia merupakan menantu dari KH Ya’qub, pengasuh Pesantren Siwalanpanji pada periode ketiga.
Menurut catatan dalam jurnal "Peranan KH Abdul Mujib Abbas dalam Mengembangkan Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo 1964-2010", Kiai Khozin menjadi salah satu mata rantai penting dari tradisi keilmuan pesantren yang mengakar kuat di Jawa Timur.
Ponpes Siwalanpanji sendiri memiliki sejarah panjang.
Sejumlah ulama besar pernah menimba ilmu di sana, seperti KH M Hasyim Asy’ari (Tebuireng, Jombang), KH Abdul Wahab Hasbullah (Tambakberas, Jombang), KH Usman Al Ishaqi (Alfitrah Kedinding, Surabaya), KH As’ad Syamsul Arifin (Situbondo), hingga banyak ulama lainnya dari berbagai penjuru Nusantara.
Baca juga: Momen Memilukan Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambuk, Terdengar Suara Tangisan Santri
Ponpes Al Khoziny kemudian menjadi kelanjutan dari estafet keilmuan itu. Namun, penentuan tahun berdirinya pesantren ini sempat menjadi perdebatan.
Beberapa artikel menyebutkan tahun 1926 atau 1927 sebagai awal berdirinya.
Pandangan itu kemudian diluruskan oleh KHR Abdus Salam Mujib, pengasuh Pesantren Al Khoziny saat ini.
Dalam Haul Masyayikh dan Haflah Rajabiyah ke-80 Ponpes Al Khoziny pada 2024 lalu yang dilansir dari laman NU Jawa Timur, Kiai Salam Mujib mengisahkan pengalaman yang memperdalam pemahamannya tentang usia pesantren ini.
Kiai Salam mengenang kedatangan rombongan satu bus dari Yogyakarta beberapa tahun lalu.
Ketua rombongan yang kini berusia sekitar 70 tahun itu menyampaikan, ayahnya pernah nyantri terakhir di sana setelah sebelumnya belajar di beberapa pesantren di Jawa, seperti Pesantren Buntet di Cirebon dan beberapa pesantren lain di Jawa Tengah.
Baca juga: RS Siti Hajar Siaga Tangani Korban Musibah Bangunan Ambruk Ponpes Al Khoziny, 44 Korban Masuk
Menurut penuturan Kiai Salam, orang tua ketua rombongan tersebut belajar di Buduran selama lima tahun sejak 1920, ketika pesantren diasuh oleh Kiai Abbas Buduran.
Kiai Salam mengaku menyayangkan peristiwa bersejarah itu tidak pernah didokumentasikan dengan baik. Namun, ia tetap yakin Ponpes Al Khoziny telah berdiri sebelum 1920.
Untuk memastikan kisah ini, penulis mencoba mengonfirmasi kepada Dr. Wasid Mansyur MFil, penulis buku "Biografi KH Abdul Mujib Abbas, Teladan Pecinta Ilmu yang Konsisten" (2012).
Keyakinan ini membuat peringatan haul dan haflah di Ponpes Al Khoziny terasa lebih istimewa.
Baca juga: UPDATE Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny, 1 Korban Meninggal Dunia di RS Siti Hajar
Jika kisah santri pertama Kiai Abbas yang mulai belajar pada 1920 dijadikan acuan, maka pesantren yang kini diasuh oleh Kiai Salam Mujib sudah berusia lebih dari satu abad.
riwayat Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambuk
korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambuk
sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Sidoarjo
Kecamatan Buduran
meaningful
TribunBreakingNews
SURYAMALANG.COM
3 Santri Meninggal Dunia Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny, Pemprov Buka Dapur Umum |
![]() |
---|
FOKUS Penyelamatan 7 Survivor di Bawah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Alirkan Air Minum dan Oksigen |
![]() |
---|
Korban Bangunan Ambruk Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo Bertambah, Doa Ketua PBNU Gus Yahya |
![]() |
---|
'Saya di Atas Ngecor' Kesaksian Rizki Ramadhan Santri Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambuk |
![]() |
---|
Momen Memilukan Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambuk, Terdengar Suara Tangisan Santri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.