Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Suara Terakhir di Reruntuhan: Haical Santri Al Khoziny Salat Isya Berjamaah, Subuh Temannya Membisu

Suara terakhir di reruntuhan: Haical santri Al Khoziny salat isya berjamaah, subuh teman-temannya sudah membisu, tak ada jawaban.

SURYAMALANG.COM/M Taufik/KOMPAS.com/ANDHI DWI
PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Proses evakuasi manual oleh Tim SAR (KIRI) dilakukan ketika terlihat ada korban di balik reruntuhan bangunan yang ambruk di Ponpes AL Khoziny. Syehlendra Haical (KANAN) saat dijenguk Mensos RI, Saifullah Yusuf, Sabtu (4/10/2025). Haical santri Al Khoziny ajak teman salat isya berjamaah, subuh tak ada sahutan. 

Haical dan teman-temannya salat dengan menggerakkan matanya sebagai pengganti gerakan fisik.

Akhirnya pada Rabu (1/10/2025), Haical ditemukan petugas dalam keadaan masih sadar di reruntuhan itu. 

Dokter Amputasi Kaki Haical 

Selama perawatan di rumah sakit, tim dokter memutuskan mengamputasi kaki kiri Haical bekas tertindih reruntuhan.

Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, dr. Atok Irawan, mengatakan, pihaknya melakukan proses amputasi kaki kiri Haical pada Jumat (3/9/2025) malam, hingga dini hari tadi.

Baca juga: Ditemukan Potongan Tubuh di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Korban Meninggal Dunia Jadi 17 Orang

"Sudah (diamputasi) pukul 00.30 WIB baru selesai, kaki kiri di atasnya lutut. Habis Isya (persiapan) terus kita lakukan tindakan itu," kata Atok, ketika dikonfirmasi, Sabtu (4/10/2025).

Atok menyebut, tim dokter sempat menjelaskan dulu alasannya mengamputasi kaki Haical kepada pihak keluarga.

Kemudian, mereka memahaminya dan merelakan tindakan itu dilakukan.

"Keluarga kita jelaskan, ini kalau enggak segera dilakukan amputasi mengancam jiwa, kemudian juga kita berkejaran dengan infeksi yang semakin meluas. Ya, akhirnya berkenan," ucapnya.

Sedangkan, kata Atok, kondisi Haical memburuk sebelum menjalani proses amputasi tersebut.

Organ dalamnya mengalami gangguan akibat luka yang ada di kakinya itu.

"Diamputasi supaya enggak terjadi infeksi sistemik, karena ada mulai ada gangguan faal ginjal, gangguan faal hati. Leukositnya sangat tinggi 20.000, normalnya kan 10.000," jelas Atok. 

Baca juga: Proses Identifikasi Jenazah Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny Terkendala,

Total korban akibat bangunan runtuh di Pondok Pesantren itu ada sekira 167 orang.

Dari jumlah itu, yang yang telah ditemukan ada 121 orang dengan rincian 104 korban selamat dan dua korban pulang ke rumah.

Sementara korban meninggal dunia 17 orang (1 body part), tapi baru 5 korban yang teridentifikasi.

Sementara korban yang belum ditemukan diperkirakan masih ada 46 orang.

Peringatan Keras Lemahnya Budaya Konstruksi Aman di Indonesia

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved