Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Menangis Dalam Hati, Kisah Aziz Tim SAR Ponpes Al Khoziny Lihat Jenazah Sujud, Korban Bawa Alquran

Menangis dalam hati, kisah Aziz tim SAR Ponpes Al Khoziny lihat jenazah sujud, korban merintih kesakitan minta tolong, masih bawa Alquran.

Tangkap layar Youtube Harian Surya/Dok Tim SAR/Suryamalang.com|Zaimul Haq
PONPES AL KHOZINY AMBRUK - Anggota tim Rescue Peleton 1 Damkar Kota Surabaya, Abdul Aziz (KANAN) dalam wawancara bersama Suryamalang. Foto-foto kiri proses evakuasi korban (ATAS-BAWAH). Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, menjadi bagian dari Tim SAR (Search and Rescue) dalam evakuasi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025).  

SURYAMALANG.COM, - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, menjadi bagian dari Tim SAR (Search and Rescue) dalam evakuasi ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025). 

Bangunan musala empat lantai tersebut menelan ratusan korban yang tertimbun reruntuhan dan puluhan nyawa melayang setelah proses evakuasi berlangsung selama satu pekan. 

Tim SAR gabungan kolaborasi dari berbagai instansi dan relawan, baik dari Jawa Timur maupun pusat turun ke lapangan seperti Basarnas, DPKP, BPBD, TNI-Polri dan BNPB.

Dalam misi kemanusiaan tersebut, Abdul Aziz salah satu anggota tim Rescue Peleton 1 Damkar Kota Surabaya menceritakan kisahnya selama melakukan penyelamatan. 

Baca juga: Di Balik Tragedi Al Khoziny: Cuma 50 Ponpes Bersertifikat, 99 Persen Tak Memiliki Izin Bangunan

Video Aziz ketika menenangkan korban selamat sempat juga terekam video dan viral.

Aziz, yang baru 13 bulan bertugas di tim rescue, membagikan pengalamannya saat merangsek masuk ke reruntuhan untuk mencari santri yang terjebak.

"Tugas pokok tim rescue adalah penyelamatan. Kalau ada kebakaran, kita selamatkan korban terlebih dahulu," ujarnya kepada Suryamalang.com dalam wawancara Saksi Kata, Minggu (5/10/2025). 

Tim PMK Surabaya tiba di lokasi kejadian pada pukul 14.30 WIB dan langsung berkoordinasi dengan Basarnas Jatim.

Dipimpin oleh Munir, tim Azis ditugaskan untuk masuk mendeteksi korban yang masih hidup.

"Saya masuk bersama Mas Neo menggunakan alat scam scan yang kami miliki," kenang Aziz.

Ruang gerak terbatas, bahkan untuk berjalan merayap pun sulit.

"Kurang lebih space-nya hanya sebatas kepala saja. Kepala saya hanya bisa miring gini, bisa masuk," jelasnya.

Saat berada di dalam, Aziz mendengar banyak suara rintihan, teriakan dan tangis korban. 

"Saya teriak di situ banyak suara rintihan. Sakit, tolong," ungkap Aziz.

Baca juga: Si Penurut Ahmad Rijalul Haq jadi Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Sang Ayah Pasrah

Aziz, kemudian memastikan keberadaan dua korban selamat: Haikal (16), santri asal Probolinggo, dan Yusuf, santri asal Malang.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved