Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Tragedi Ponpes Al Khoziny Tewaskan 67 Santri, Pimpinan Pondok Bakal Diperiksa Polda Jatim

pimpinan Pondok Pesantren Al Khoziny akan diperiksa oleh Polda Jatim terkait tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny yang menewaskan 67 santri.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
KOLASE SURYAMALANG.COM/M Taufik DAN KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH
DIPERIKSA - Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Sidoarjo sekaligus mewakili pihak pengurus inti pondok (Ndalem), KH. M. Zainal Abidin (KANAN) meminta maaf atas tragedi ambruknya mushala, Selasa (7/10/2025). Polda Jatim akan periksa pimpinan Ponpes Al Khoziny terkait tragedi ambruknya bangunan musala. 

Puing bangunan yang ambruk di Ponpes  Al Khoziny Sidoarjo jadi sisi lain selama proses evaluasi beberapa waktu lalu.

Selain mengevakuasi para korban dalam peristiwa ambruknya gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny, petugas SAR gabungan juga mengevakuasi semua material reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut. 

Terhitung ada sekira 1.259 ton material bangunan. Semua dikumpulkan di TPA Griyo Mulyo yang berada di Jabon, Sidoarjo.

Potongan beton, balok, plat, besi, reruntuhan dinding, dan berbagai material dijejer di pinggir tumpukan sampah di TPA yang dikelola oleh Pemkab Sidoarjo tersebut. 

Bahkan terlihat ada beberapa sepeda motor yang hancur jadi satu dengan reruntuhan juga ada di sana.

Di sepanjang tumpukan material itu juga dipasang tali atau garis pembatas. 

Puluhan truk milik DLHK Sidoarjo dan Kementrian PU dikerahkan untuk mengangkut berbagai material yang dibersihkan dari lokasi robohnya gedung di pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo tersebut. Truk bergerak 24 jam selama enam hari terakhir pencarian. 

“Semua ditumpuk di sini. Totalnya dari perhitungan kami ada sekira 1.259 ton. Tumpukan material ini terus kita jaga, sebagaimana perintah yang kami dapat,” kata Hajid Arif Hidayat, Kepala TPA Jabon, Rabu (8/10/2025). 

Menurutnya, pengaliran material ini dilakukan sejak Kamis pagi sampai hari terakhir pencarian, Senin kemarin. Setidaknya ada sekira 286 truk dalam proses pengakuannya. 

“Yang diangkut menggunakan truk DLHK Sidoarjo sebanyak 228 truk. Lainnya dibantu truk dari Kementrian PU. Prosesnya berjalan selama enam hari,” kata Hajid saat berbincang dengan Surya, Rabu sore. 

Tumpukan material di pinggiran tumpukan sampah TPA Jabon itu panjangnya sampai sekira 400 meter.

Plus ada beberapa material berupa bambu, kayu, dan beberapa balok di titik lain yang jumlahnya tidak terlalu banyak.  

“Kami ditugaskan untuk menyimpan material ini. Mungkin ada keperluan lanjutan. Sehingga area ini kami sterilkan dan kami jaga. Supaya semua aman di sini,” lanjutnya. 

Ditanya apakah keperluan lanjutan itu terkait penyelidikan oleh polisi.

Kemungkinannya memang demikian. Karena menurut Hajid, beberapa petugas kepolisian dari Polda Jatim juga sempat datang ke sana untuk mengecek atau memeriksa beberapa material yang ditumpuk di TPA itu. 

(SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI/M TAUFIK)

 

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved