Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Tragedi Ponpes Al Khoziny Tewaskan 67 Santri, Pimpinan Pondok Bakal Diperiksa Polda Jatim
pimpinan Pondok Pesantren Al Khoziny akan diperiksa oleh Polda Jatim terkait tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny yang menewaskan 67 santri.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny yang menewaskan 67 santri masih menyisakan duka mendalam.
Akibat dari kejadian ini, pimpinan Pondok Pesantren Al Khoziny akan diperiksa oleh Polda Jatim.
Tim Penyidik gabungan dari Ditreskrimum, Ditreskrimsus dan Satreskrim Polresta Sidoarjo sudah melakukan pemeriksaan terhadap sedikitnya 17 orang saksi.
Pemeriksaan tersebut didasarkan adanya laporan LP/A/4/IX/2025 SPKT.UNITRESKRIM/POLSEK BUDURAN POLRESTA SIDOARJO/POLDA JAWA TIMUR tanggal 29 September 2025.
Para saksi itu meliputi santri korban selamat atau terluka, pengurus ponpes, warga sekitar yang melihat kejadian, termasuk ahli teknik sipil dan bangunan gedung. Jumlah saksi tersebut diperkirakan bakal terus bertambah.
Tak menutup kemungkinan, pimpinan ponpes bakal diperiksa penyidik untuk menguak penyebab pasti penyebab ambruknya gedung.
Selain itu, penyidik juga telah menyita beberapa sampel bangunan untuk dilakukan penelitian ahli dalam rangka penyelidikan. Namun belum disebutkan secara rinci berapa jumlah sampel yang dikumpulkan dari material bangunan tersebut.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan penyidik gabungan segera melakukan gelar perkara untuk menaikkan status kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Namun, saat ditanyai mengenai jumlah pasti saksi dari 17 orang tersebut yang akan menjalani proses penyidikan lanjutan.
Nanang belum dapat menyebutkannya.
"Ya, nanti secara teknis dari Dirkrimsus ini kan masih di dalam proses pendalaman dari keterangan-keterangan yang ada. Tentunya nanti setelah hasil gelar akan ditentukan siapa saja yang bisa di dalam proses penyidikan ini," ujarnya di Teras Gedung Immunotherapy RS Bhayangkara, Surabaya, pada Rabu (8/10/2025).
Yang jelas, pemeriksaan terhadap sejumlah saksi masih terus dilakukan. Bahkan, pimpinan ponpes juga akan segera dijadwalkan menjalani pemeriksaan.
Oleh karena itu, Nanang menegaskan, pihaknya tidak akan tunduk atau mengistimewakan sejumlah pihak yang sedang terlibat dalam sebuah proses penyelidikan kasus.
Artinya, ia menegaskan, semua Warga Indonesia apapun atribut dan status sosialnya di tempat dirinya tinggal, adalah sama dan setara di mata hukum.
"Jadi begini ya. Setiap orang itu sama haknya kedudukannya di dalam hukum. Jadi tentunya apapun yang akan melekat itu nanti kita lepaskan dulu," tegasnya.
Sisi Lain Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk, Ada 1.259 ton Material Selama Evakuasi
Puing bangunan yang ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo jadi sisi lain selama proses evaluasi beberapa waktu lalu.
Selain mengevakuasi para korban dalam peristiwa ambruknya gedung di Pondok Pesantren Al Khoziny, petugas SAR gabungan juga mengevakuasi semua material reruntuhan bangunan tiga lantai tersebut.
Terhitung ada sekira 1.259 ton material bangunan. Semua dikumpulkan di TPA Griyo Mulyo yang berada di Jabon, Sidoarjo.
Potongan beton, balok, plat, besi, reruntuhan dinding, dan berbagai material dijejer di pinggir tumpukan sampah di TPA yang dikelola oleh Pemkab Sidoarjo tersebut.
Bahkan terlihat ada beberapa sepeda motor yang hancur jadi satu dengan reruntuhan juga ada di sana.
Di sepanjang tumpukan material itu juga dipasang tali atau garis pembatas.
Puluhan truk milik DLHK Sidoarjo dan Kementrian PU dikerahkan untuk mengangkut berbagai material yang dibersihkan dari lokasi robohnya gedung di pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo tersebut. Truk bergerak 24 jam selama enam hari terakhir pencarian.
“Semua ditumpuk di sini. Totalnya dari perhitungan kami ada sekira 1.259 ton. Tumpukan material ini terus kita jaga, sebagaimana perintah yang kami dapat,” kata Hajid Arif Hidayat, Kepala TPA Jabon, Rabu (8/10/2025).
Menurutnya, pengaliran material ini dilakukan sejak Kamis pagi sampai hari terakhir pencarian, Senin kemarin. Setidaknya ada sekira 286 truk dalam proses pengakuannya.
“Yang diangkut menggunakan truk DLHK Sidoarjo sebanyak 228 truk. Lainnya dibantu truk dari Kementrian PU. Prosesnya berjalan selama enam hari,” kata Hajid saat berbincang dengan Surya, Rabu sore.
Tumpukan material di pinggiran tumpukan sampah TPA Jabon itu panjangnya sampai sekira 400 meter.
Plus ada beberapa material berupa bambu, kayu, dan beberapa balok di titik lain yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
“Kami ditugaskan untuk menyimpan material ini. Mungkin ada keperluan lanjutan. Sehingga area ini kami sterilkan dan kami jaga. Supaya semua aman di sini,” lanjutnya.
Ditanya apakah keperluan lanjutan itu terkait penyelidikan oleh polisi.
Kemungkinannya memang demikian. Karena menurut Hajid, beberapa petugas kepolisian dari Polda Jatim juga sempat datang ke sana untuk mengecek atau memeriksa beberapa material yang ditumpuk di TPA itu.
(SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI/M TAUFIK)
Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp
pimpinan Pondok Pesantren Al Khoziny
Ponpes Al Khoziny ambruk
pengasuh Ponpes Al Khoziny
Ponpes Al Khoziny
Polda Jatim
suryamalang
Pimpinan Ponpes Al Khoziny Bisa Diseret ke Meja Hijau, Kapolda Jatim : Semua Sama di Depan Hukum |
![]() |
---|
Kritik Keras Ponpes Al Khoziny Akan Dibangun Ulang Pakai APBN, Pengamat: Negara Tidak Ada Urusan! |
![]() |
---|
Sisi Lain Tragedi Maut Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny, Ada 1.259 ton Material Selama Evakuasi |
![]() |
---|
UPDATE : Tim DVI Berhasil Ungkap Identitas 6 Jenazah Korban, Ini Daftar Korban |
![]() |
---|
Masih Ada 31 Kantong Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny Belum Teridentifikasi, Butuh Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.