Nganjuk

Museum Site Tritik Dibangun, Wabup Nganjuk Berharap Ada Replika Fosil Stegodon Bisa Ditampilkan

Museum Site Tritik dibangun di Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, lokasi ditemukannya fosil Stegodon. 

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/DANENDRA KUSUMA
Wakil Bupati (Wabup) Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro, meninjau proses ekskavasi fosil Stegodon trigonochepalus atau gajah purba, Selasa (21/10/2025). 

SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk telah menyiapkan langkah strategis setelah proses penyelamatan fosil Stegodon trigonochepalus atau gajah purba benar-benar rampung. 

Bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Tritik, Pemkab Nganjuk membangun Museum Site Tritik. 

Baca juga: Ekskavasi Fosil Stegodon, Wabup Nganjuk Mas Handy Ikut Tinjau Langsung

Wakil Bupati (Wabup) Nganjuk, Trihandy Cahyo Saputro mengatakan Museum Site Tritik dibangun di Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, lokasi ditemukannya fosil Stegodon. 

Rencananya, museum berukuran 7x8 meter dengan dua tingkat itu bisa diresmikan pada akhir tahun ini. 

Nantinya, museum itu bisa menampung ratusan koleksi fragmen fosil hewan purba.

Pengisian koleksi dilakukan bertahap. Termasuk, tersedia gambaran lapisan batuan di Desa Tritik. 

"(Terkait peresmian) kita harus menunggu dulu karena prosesnya harus perlahan," katanya, Selasa (21/10/2025). 

Sementara, ada beberapa proses yang dilakukan usai ekskavasi. Yakni, preservasi dan konservasi. 

Seiring dengan upaya menunaikan proses itu, Pemkab terus menjalin komunikasi dengan Museum Geologi Bandung. 

"Harapannya akan ada replikasi (fosil Stegodon). Kami berharap ada dua replika fosil Stegodon. Dua replika itu nanti ditampilkan di lokasi temuan Kawasan Hutan Tritik dan Museum Site Tritik," paparnya. 

"Kami juga butuh perkiraan ukuran replika. Ini agar museum dapat menampung replika Stegodon. Sebab ukuran fosil Stegodon yang ditemukan tak disangka besar. Nanti kita koordinasikan replikanya sesuai dengan ukuran asli 1:1 atau ada penyesuaian lain," tambahnya. 

Ia mengungkapkan, Kabupaten Nganjuk bisa memiliki ikon baru. 

Itu lantaran banyaknya fosil hewan purba yang ditemukan di Kota Angin. 

Selain fosil Stegodon, adapula gigi buaya, babi, kudanil, rusa, dan kerang. 

"Ini menguatkan bahwa Tritik atau Nganjuk secaea luas adalah lokasi Prasejarah yang bisa jadi tempat untuk belajar dan penelitian akademis," paparnya. (nen) 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved