Surabaya

Wali Kota Eri Cahyadi: Pemkot Surabaya Siapkan Rp 5 Juta per Kampung untuk Kegiatan Pemuda pada 2026

Wali Kota Eri Cahyadi: Pemkot Surabaya Siapkan Rp 5 Juta per Kampung untuk Kegiatan Pemuda pada 2026

SURYAMALANG.COM/Bobby Koloway
ANAK MUDA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Kamis (4/9/2025). Eri menyampaikan, Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran khusus untuk kegiatan anak muda mulai 2026 mendatang. 
Ringkasan Berita:
  • Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran khusus untuk kegiatan anak muda mulai 2026 mendatang
  • Menurut Wali Kota Eri Cahyadi, program tersebut lahir dari usulan anak-anak muda yang disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)
  • Berbasis kegiatan di perkampungan, total anggaran yang akan diberikan Rp 5 juta perbulan untuk tiap kampungnya

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyiapkan anggaran khusus untuk kegiatan anak muda mulai 2026.

Berbasis kegiatan di perkampungan, total anggaran yang akan diberikan Rp 5 juta perbulan untuk tiap kampungnya.

Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, program tersebut lahir dari usulan anak-anak muda yang disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Pada forum tersebut, para anak muda memang memiliki kesempatan untuk turut menyampaikan usulan.

"Jadi Insya Allah, dari Musrenbang yang kita lakukan itu, ada permintaan dari anak-anak muda. Permintaan anak-anak muda itu di bisa difasilitasi," kata Wali Kota Eri Cahyadi kepada SURYAMALANG.COM.

Menurutnya, nilai anggaran yang diberikan tiap bulan tersebut dapat digunakan untuk berbagai kegiatan terencana.

Baca juga: Sudah Bercinta Berulang Kali, Pria Diadili di PN Surabaya Karena Ingkar Janji Menikahi Wanita

"Dari permintaan anak muda melalui Musrenbang, maka kita mengakomodir melalui anggaran yang kita berikan di masing-masing RW," kata Wali Kota Surabaya dua periode ini.

Berdasarkan evaluasi sebelumnya, Wali Kota Eri ingin melibatkan anak muda dalam kegiatan mulai dari tahap perencanaan.

Melalui proposal kegiatan, anak-anak muda bisa mengusulkan kegiatan kepada lurah dan camat.

"Maka hari ini apa keinginannya (anak muda)? Maka ketika ada keinginan itu maka anak-anak muda itu bisa mengajukan kepada lurah dan camat."

"Maka, akan dievaluasi kegiatannya apa [yang diinginkan]," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Namun, Wali Kota Eri mengingatkan bahwa kegiatan anak muda harus berdasarkan pada pemberdayaan. Hal ini terintegrasi dengan program kampung melalui Kampung Pancasila yang sudah diluncurkan Pemkot Surabaya sebelumnya.

"Kegiatan itu adalah kegiatan yang bisa merubah anak-anak muda di RW itu."

"Sebab, anggaran ini akan [diberikan] per RW. Karena saya selalu ingin mengatakan bahwa Surabaya ini dibangun oleh kekuatan anak muda," kata Wali Kota Eri.

"Maka, dimulailah teko (dari) RW-RW. Sing tua iki ojo terus-terusan njaluk menang terus (Yang sudah tua, jangan selalu meminta untuk menang terus)," kata Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga (Unair) ini.

Selama ini, program yang menyasar perkampungan lebih banyak menyentuh infrastruktur seperti pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), pemasangan paving, hingga perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Karenanya, intervensi melalui anggaran tersebut diharapkan dapat memperkuat peran anak muda.

"Program yang sebelumnya tetap jalan. Kemudian ditambah untuk anak muda."

"Sebab, kita harus menyiapkan anak muda-anak muda. Maka, anak-anak muda inilah yang kita juga fasilitasi. Jadi nanti setelah disampaikan proposalnya (oleh organisasi pemuda), selanjutnya lurah camat, RT RW kumpul (membahas) wes bener iki yo (untuk) anak muda?" kata Wali Kota Eri.

"(Dibahas juga) dampaknya apa dibuat? Kalau dampaknya ada, silakan jalan. Nilainya Rp5 juta perbulan. Prinsipnya, program yang bisa manfaat untuk RW-nya dan untuk anak muda-anak muda RW-nya," kata bapak dua anak ini.

DPRD Surabaya ikut mengawal program tersebut. Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko mengungkapkan bahwa total anggaran yang disiapkan mencapai Rp47 miliar.

"Pemerintah kota ini insyaallah menganggarkan sebesar Rp47 miliar untuk intervensi Gen Z."

"Tujuannya, tentu ingin mengurangi angka kemiskinan, pengangguran, lalu kemudian juga bisa mendorong para Gen Z ini memiliki kemandirian,” ujar Yona yang juga politisi Gerindra ini.

Sekalipun mendukung, Yona berpesan pada camat dan lurah agar bijak memilih proposal yang layak mendapat dukungan. Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada ketelitian camat dan lurah dalam memilih proposal yang layak. Menurut dia, program yang dibiayai seharusnya mendorong kemandirian ekonomi anak muda.

"Kegiatan berbasis kelompok seperti urban farming, kuliner, hingga usaha digital dinilai lebih tepat ketimbang aktivitas seremonial."

"Termasuk, usaha berbasis digital, kuliner dan lain-lain. Namun ini bersifat kelompok ya, bukan individu. Grouping, bukan individu,” ujar Yona menambahkan.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved