OTT Bupati Ponorogo Oleh KPK

KEKAYAAN Dokter Yunus Mahatma Dirut RSUD Ponorogo Kena OTT KPK Bareng Pak Giri, Harta Rp 14,5 M

rincian kekayaan dokter Yunus Mahatma Dirut RSUD Ponorogo yang ikut terkena OTT KPK bareng Bupati Ponorogo Pak Giri.

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
YouTube KPK dan Suryamalang.com/istimewa
HARTA KEKAYAAN - Potret dokter Yunus Mahatma Dirut RSUD Ponorogo yang terjaring OTT KPK bersama Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko. Dilaporkan memiliki harta total RP 14,5 miliar. 
Ringkasan Berita:
  • Berdasarkan LHKPN 2024, total kekayaan dr. Yunus mencapai Rp 14,54 miliar (setelah dikurangi utang Rp 800 juta).
  • Kekayaan ini melampaui Bupati Sugiri Sancoko (Rp 6,3 miliar) dan Sekda Agus Pramono (Rp 8,8 miliar).

 

SURYAMALANG.COM - Inilah rincian kekayaan dokter Yunus Mahatma Dirut RSUD Ponorogo yang ikut terkena OTT KPK bareng Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko atau Pak Giri. 

Diketahui,d dokter Yunus Mahatma memiliki harta total mencapai Rp 14,5 miliar. 

Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma, ikut diamankan dan diperiksa saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko beserta sejumlah pejabat lainnya pada Jumat (7/11/2025).

Penangkapan tersebut mengejutkan publik, terutama karena dr Yunus selama ini dikenal sebagai sosok dokter senior yang memimpin rumah sakit terbesar di Ponorogo.

Namun, di balik jabatan strategisnya, kekayaan pribadi dr Yunus ternyata jauh lebih besar dibandingkan Bupati dan Sekda Ponorogo.

Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara, nilai aset yang dimiliki dr Yunus mencapai belasan miliar rupiah, termasuk berbagai properti dan kendaraan mewah.

Selain Bupati Ponorogo, dr Yunus juga termasuk dalam 13 orang yang dibawa KPK ke Jakarta pada Sabtu (8/11/2025) untuk menjalani pemeriksaan lanjutan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya KPK mengusut tuntas dugaan praktik suap dalam proyek pengadaan barang di lingkungan RSUD Ponorogo yang diduga melibatkan sejumlah pejabat daerah.

Baca juga: Sosok Agus Pramono, Sekda Ponorogo Terlama yang Ikut Terjerat OTT KPK bersama Bupati Sugiri Sancoko

Daftar Kekayaan dr Yunus Mahatma

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024 yang tercantum di laman elhkpn.kpk.go.id, total kekayaan dr Yunus Mahatma mencapai Rp 14,54 miliar setelah dikurangi utang sebesar Rp 800 juta.

Jumlah tersebut menunjukkan bahwa kekayaan dr Yunus jauh melampaui Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, yang dalam laporannya hanya memiliki harta senilai Rp 6,3 miliar.

Tak hanya itu, nilai kekayaan dr Yunus juga lebih besar dari Sekda Ponorogo Agus Pramono, yang memiliki total kekayaan sekitar Rp 8,8 miliar dan turut dibawa KPK untuk menjalani pemeriksaan.

Adapun rincian kekayaan dr Yunus antara lain: 

Tanah dan bangunan senilai Rp 9,25 miliar yang tersebar di Kota Madiun, Surabaya, dan Karanganyar.

Alat transportasi dan mesin senilai Rp 1,11 miliar.

Kas dan setara kas mencapai Rp 4,7 miliar.

Harta bergerak lainnya Rp 25 juta dan harta lainnya Rp 250 juta.

Dua kendaraan pribadi yakni Honda HR-V tahun 2021 senilai Rp240 juta dan BMW 320 tahun 2023 senilai Rp 875 juta. 

Seluruh aset yang dilaporkan ke LHKP itu berasal dari hasil usaha sendiri.

Perjalanan Karier

DIRUT RSUD  - Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di RSUD dr Harjono Ponorogo, Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Kelurahan Paju, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (14/10/2025).
DIRUT RSUD - Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko di RSUD dr Harjono Ponorogo, Jalan Raya Ponorogo-Pacitan, Kelurahan Paju, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (14/10/2025). (dr yunus)

Baca juga: Sikap DPD PDI Perjuangan Jatim Atas OTT Bupati Ponorogo oleh KPK, Sampaikan Permohonan Maaf

Wartawan TribunJatim Network sempat memawancari dr Yunus sembilan bulan lalu. 

Nama “Mahatma” merupakan pemberian ayahnya yang merupakan guru sejarah, terinspirasi dari tokoh India, Mahatma Gandhi.

Yunus lahir di Kabupaten Blitar. Pendidikan SD dan SMP dia tempuh Blitar. Sementara pendidikan SMA di Tulungagung. 

Lulus SMA, Yunus menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Brawijaya Malang. Setelah lulus dari kedokteran dia menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Provinsi Maluku pada tahun 1991.

Di Maluku, Yunus sempat menjabat sebagai Kasie P2ML dan Kasie Sarana Prasarana Rumah Sakit dan Puskesmas. 

Namun karena kerusuhan pada 1999, dia dipindahkan tugas ke Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Dia mengambil pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Sempat mengabdi di Aceh, namun akhirnya kembali ke Magetan pada 2006.

Pada 2013, Yunus menjabat Direktur RSUD dr Sayidiman Magetan hingga 2019. 

Dua tahun kemudian, tepatnya pada 2021, dia pensiun dini dan mengikuti asesmen untuk posisi Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo, yang akhirnya dia jabat hingga kini.

OTT KPK di Ponorogo

Bupati Ponorogo OTT KPK
OTT KPK - Potret Bupati Ponorogo (nomor dua dari kanan) dihadirkan KPK saat pres release OTT KPK di Ponorogo.

Baca juga: Sosok Elly Widodo, Adik Bungsu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terseret OTT KPK

Yunus masuk dalam 13 nama yang dibawa KPK ke Jakarta usai OTT di Ponorogo, Jumat (7/11/2025). Operasi senyap KPK ini diduga terkait kasus jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Ponorogo.

Yunus terlihat berada dalam rombongan bersama Bupati Sugiri Sancoko dan Sekda Agus Pramono saat tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dugaanya menyeret sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.

Dugaan ini muncul lantaran di Mapolres Ponorogo, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Banyudono, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim terlihat mobil dinas Sekda Ponorogo Agus Pramono.

Selain itu, juga ada mobil dinas direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo, dr Yunus Mahatma,

Belum ada keterangan resmi dari pihak KPK maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.

Sebelumnya, dua mobil diduga ditumpangi penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) keluar dari Pringgitan (sebutan rumah dinas Bupati Ponorogo), di Jalan Alun-alun Utara, Kelurahan Mangkujayan, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Jatim, Jumat (7/11/2025).

Dua mobil itu berwarna hitam Toyota Innova. Dua mobil yang masuk berplat nomor AD (Solo dan sekitarnya).

Mobil pertama keluar dari Pringgitan sekitar pukul 19.30 wib. Saat keluar daru Pringgitan, mobil melaju begitu cepat.

Disusul mobil kedua juga keluar ke dari. Sama dengan mobil pertama, mobil keluar dengan cepatnya,

Kedua mobil melaju ke Mapolres Ponorogo, Jalan Bhayangkara, Kelurahan Banyudono, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jatim.

Saat di Mapolres Ponorogo, tertutup rapat. Wartawan tidak bisa masuk ke dalam. Pun lewat pintu lain wartawan juga tidak bisa masuk.

Namun sumber internal menyatakan bahwa Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko ada di dalam

Mapolres Ponorogo. Apakah untuk diperiksa atau tidak belum diketahui pasti .

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi tangkap tangan (OTT) pada Jumat (7/11/2025). 

Operasi senyap kali ini menyasar wilayah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dan dikabarkan menjaring Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

Kabar penangkapan ini dibenarkan oleh pimpinan KPK. 

Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengonfirmasi bahwa Bupati Ponorogoadalah salah satu pihak yang diamankan.

"Benar," kata Fitroh saat dikonfirmasi Sugiri Sancoko salah satu pihak yang terjerat OTT.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai kasus korupsi apa yang melatari operasi tangkap tangan ini. 

KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan, termasuk Bupati Sugiri Sancoko

 

(SURYAMALANG.COM/Pramita Kusumaningrum)

Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved