Jombang
Kakak-Adik Asal Jombang Jadi Korban Perdagangan Orang, Dipaksa Kerja di Markas Judi Online Kamboja
Kakak-Adik Asal Jombang Jadi Korban Perdagangan Orang, Dipaksa Kerja di Markas Judi Online Kamboja
"Terus mereka itu ragu, karena pemberangkatannya kok cepat, terus dapat iming-iming gaji besar."
"Karena selama ini jika terkait dengan TPPO itu, salah satu ciri yang dari perusahaannya itu pasti mengiming-imingi gaji besar, dan pemberangkatannya juga cepat," katanya melanjutkan.
Namun perjalanan mereka tidak seperti yang dijanjikan. Alih-alih ke Malaysia, pesawat yang ditumpangi justru transit di Singapura dan Thailand, sebelum akhirnya tiba di Kamboja.
Kecurigaan mulai muncul saat mereka diminta menyerahkan paspor dan telepon genggam. Tak lama kemudian, keduanya sadar telah dijebak.
"Mereka sudah berprasangka buruk di perjalanan itu. Karena mereka tidak langsung ke Kamboja, namun transitnya di Singapura terus ke Thailand di perjalanan sudah ngobrol dan ragu. Karena prosesnya sangat berbelit-belit dan punya prasangka buruk," ungkapnya.
Setibanya di Kamboja, dua saudari itu dipaksa bekerja di perusahaan judi online. Mereka diberi target kerja tinggi dan tidak diperbolehkan keluar.
"Kalau target tidak tercapai, mereka dipukuli dan diancam. Korban bahkan mengaku sempat dipukul dan diancam akan diambil matanya jika pekerjaannya tidak sesuai dengan target yang diberikan," ungkap Dwi.
Keduanya bertahan dalam ketakutan selama enam bulan, hingga akhirnya pihak Disnaker Jombang dan jajaran terkait bisa berkomunikasi dengan KBRI Kamboja.
Berbekal koordinasi lintas lembaga itu Disnaker Jombang, BP3MI, Polres Jombang, dan KBRI Kamboja proses pemulangan keduanya pun dilakukan.
"Kita komunikasi lancar, karena KBRI disana langsung meminta share lokasi tempat keduanya bekerja."
"Kami komunikasinya alhamdulillah lancar sehingga pemulangan bisa dilakukan dengan proses yang cepat pada bulan Juni 2025 lalu," beber Dwi.
Kasus ini menjadi salah satu dari 13 pekerja migran bermasalah (PMIB) asal Jombang yang ditangani pemerintah daerah sepanjang 2025.
Dari jumlah tersebut, 10 orang dideportasi karena pelanggaran visa, dua menjadi korban TPPO, dan satu orang meninggal dunia di luar negeri.
Setelah kejadian itu, Disnaker Jombang memperkuat langkah pencegahan dengan membuka pelatihan gratis bagi calon pekerja migran Indonesia.
Tiga lembaga pelatihan resmi telah digandeng untuk membekali masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan hukum ketenagakerjaan internasional.
"Kami ingin memastikan warga Jombang bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi dan aman. Jangan tergiur iming-iming gaji besar tanpa legalitas yang jelas," pungkas Dwi.
| Ponpes Tebuireng Jombang Berencana Tambah Simbol Pahlawan Nasional di Makam Gus Dur |
|
|---|
| Kecelakaan Bus Mira Tergelincir Masuk Parit di Jombang, 11 Penumpang Selamat |
|
|---|
| Sudarmaji Puluhan Tahun Hidup di Gua Anggas Wesi, Berteman Sunyi di Kaki Gunung Anjasmoro Jombang |
|
|---|
| Polres Jombang Gelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025 |
|
|---|
| Warung di Mojowarno Jombang Sembunyikan Puluhan Botol Miras, Tak Berkutik saat Digerebek Satpol PP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Dwi-Plt-Kabid-Penempatan-Perluasan-Kerja-dan-Transmigrasi-Dinas-Tenaga-Kerja-Jombang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.