Jombang

Gerakan Hijau Pesantren Denanyar Jombang, Santri Diajak Ubah Budaya Kelola Sampah Jadi Cuan

55 peserta mulai pengurus, ustaz, santri, hingga petugas kebersihan mengikuti pelatihan untuk melahirkan pelatih internal Eco Pesantren.

Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Anggit Pujie Widodo
PESANTREN DENANYAR - Agenda Mainstreaming dan Training of Trainers (ToT) Pengelolaan Sampah Pesantren di Aula Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif, Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (20/11/2025). Upaya hadirkan lingkungan pesantren yang bersih dan berkelanjutan dengan perybahan budaya mengelola sampah 

Ringkasan Berita:
  • Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar memulai budaya baru dalam pengelolaan sampah. 
  • Langkah awal dimulai dengan kegiatan bertajuk Mainstreaming dan Training of Trainers (ToT) Pengelolaan Sampah Pesantren
  • Salah satu capaian penting ToT ini adalah terbentuknya Tim Pengelola Sampah Pesantren. 

 

Laporan : Anggit Pujie Widodo. 

SURYAMALANG.COM, JOMBANG - Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar siap memulai budaya baru dalam pengelolaan sampah. 

Upaya menerapkan budaya baru untuk olah sampah demi menghadirkan lingkungan pesantren yang bersih dan berkelanjutan itu diawali dengan pembekalan ilmu pengelolaan sampah.

Dalam kegiatan bertajuk Mainstreaming dan Training of Trainers (ToT) Pengelolaan Sampah Pesantren, ratusan peserta dibekali keterampilan baru untuk mengelola sampah secara mandiri dan terukur.

Baca juga: Polres Jombang Gelar Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi 2025

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi P3M, CCEP Indonesia, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang.

Sebanyak 155 peserta mulai pengurus, ustaz, santri, hingga petugas kebersihan mengikuti pelatihan yang dirancang untuk melahirkan pelatih internal Eco Pesantren.

Direktur P3M, KH. Sarmidi Husna, dalam sambutan pembukaan menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya bersifat teknis, tetapi menyatu dengan nilai ibadah. 

"Pesantren memiliki peran penting sebagai ruang lahirnya peradaban, termasuk dalam urusan kebersihan dan pemeliharaan alam," ucap Sarmidi Husna saat dikonfirmasi TRIBUNJATIM.COM, Kamis (20/11/2025). 

DLH Jombang turut memberikan penguatan mengenai kebijakan daerah serta mekanisme pengelolaan sampah melalui jaringan Bank Sampah Induk.

Sementara CCEP Indonesia mendukung penuh proses pembinaan dan fasilitasi program.

Selama pemaparan materi, para peserta akan mendapatkan ilmu berupa praktik intensif, peserta juga menerima materi yang mencakup konsep Fiqh al-Bi’ah, teknik pemilahan sampah, pembuatan kompos, eco-enzyme, biopori, serta budidaya maggot BSF, manajemen Bank Sampah dan potensi ekonomi sampah, hingga pengelolaan Rumah Sampah Pesantren sebagai pusat edukasi.

Setiap sesi dilengkapi praktik langsung agar peserta memahami alur penanganan sampah mulai dari hulu hingga hilir.

Salah satu capaian penting ToT ini adalah terbentuknya Tim Pengelola Sampah Pesantren.

Tim ini disusun dengan struktur lengkap, mulai dari divisi organik, anorganik, operasional, administrasi, hingga divisi edukasi.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved