Lumajang

Erupsi Gunung Semeru Bikin Rumah dan Sekolah Rusak di Kecamatan Pronojiwo Lumajang

Dusun Sumbersari, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, sementara ratusan rumah warga tampak hancur dihantam awan panas.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/M Erwin
ERUPSI SEMERU - Kondisi Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, akibat erupsi Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Erupsi Gunung Semeru berdampak bagi warga di kawasan rawan bencana, terutama di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang
  • Di Dusun Sumbersari, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, sementara ratusan rumah warga tampak hancur dihantam awan panas
  • Sekda Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menjelaskan bahwa salah satu fasilitas yang terdampak adalah SDN 02 Supiturang

SURYAMALANG.COM, LUMAJANG - Erupsi Gunung Semeru menimbulkan dampak signifikan bagi warga di kawasan rawan bencana, terutama di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.

Pantauan SURYAMALANG.COM di Dusun Sumbersari, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, sementara ratusan rumah warga tampak hancur dihantam awan panas.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, Agus Triyono, menjelaskan bahwa salah satu fasilitas yang terdampak adalah SDN 02 Supiturang.

Gedung sekolah tersebut terhempas oleh  aliran material vulkanik hingga hanya menyisakan fondasi bangunan.

“Untuk sementara fasilitas umum yang terdampak di antaranya gedung SDN 02 Supiturang yang ada di belakang saya ini."

"Sekolah ini terdapat 96 siswa. Sementara ini siswa yang bersekolah di sini akan dialihkan ke SDN 01 Supiturang,” ujar Agus Triyono kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (20/11/2025).

Baca juga: Pasutri Asal Kediri Menderita Luka Bakar Akibat Erupsi Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh Lumajang

Selain itu, proses pengungsian warga terus berlangsung. Data terbaru yang disampaikan Agus bahwa jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.100 orang, tersebar di lebih dari 11 titik pengungsian.

Di Kecamatan Pronojiwo terdapat tujuh lokasi pengungsian, sementara empat titik lainnya berada di wilayah Candipuro.

Menurut Agus, beberapa warga pada pagi hari sempat meminta izin untuk kembali ke rumah masing-masing guna mengecek kondisi kediaman mereka sebelum kembali lagi ke posko.

Agus menegaskan bahwa Dusun Sumbersari merupakan kawasan rawan bencana yang seharusnya tidak dijadikan tempat tinggal permanen.

Wilayah tersebut masih dimanfaatkan sebagai tempat usaha karena sebagian warga memiliki ladang di sekitar lokasi.

Ia menambahkan bahwa larangan bukan pada bangunannya, tetapi pada penggunaan untuk tempat tinggal.

Sejatinya para warga disebut Agus telah diberi hunian yang lebih aman di Bumi Damai Semeru.

Namun, karena situasi Semeru sempat dianggap stabil, sebagian warga tetap memilih bermalam di bangunan lama mereka.

"Ini memang masuk dalam daerah rawan bencana."

Sumber: SuryaMalang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved