Kabupaten Malang

Terkait Rangkap Jabatan Budiar sebagai Sekda dan Kadis, Bupati Sanusi : Nggak Ada Masalah

Rangkap jabatan Budiar Anwar sebagai Sekda Kabupaten Malang dan masih menjabat Kadis Cipta Karya, dinilai tak ada masalah.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
AKTIVITAS SANUSI - Bupati Malang, Muhammad Sanusi, saat menerima rombongan Muhammad Nazarullah, pelajar kelas 6 SDN 2 Pajaran, Kecamatan Poncokusumo, yang tiga kali juara satu lalu akan mengikuti lomba tingkat nasional FLS3N, Sabtu (4/10/2025) pagi. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rangkap jabatan Budiar Anwar sebagai Sekda Kabupaten Malang dan masih menjabat Kadis Cipta Karya, dinilai tak ada masalah.

Sebab, selain tak melanggar aturan, juga kemungkinan hanya sebentar karena masih dicarikan penggantinya sebagai Plt Kadis Cipta Karya.

"Nggak ada masalah. Tak ada aturan yang dilanggarnya," ungkap Bupati Malang, Muhammad Sanusi kepada SURYAMALANG.COM saat menerima rombongan Muhammad Bazarullah, pelajar kelas 6 SDN 2 Pajaran, Kecamatan Poncokusumo, yang akan berangkat mengikuti lomba tingkat nasional Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N), Sabtu (4/10/2025) pagi.

Menurut Bupati Sanusi, posisi Budiar saat ini meski sudah jadi Sekda, namun Eselon-nya masih setara dengan Kepala Dinas.

Yakni, Eselon II, sehingga diperbolehkan, untuk sementara merangkapnya.

Makanya, menurut suami Hj Anis Zubaidah itu, sebelum ditemukan penggantinya, Budiar masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaannya di Cipta Karya.

Mungkin, ada pekerjaan rumah (PR) yang belum dituntaskan, sembari mencari penggantinya, yang bisa melanjutkannya.

Baca juga: Bocil Berprestasi di Kabupaten Malang Kesulitan Biaya Ikut Lomba Seni Nasional, Bupati Turun Tangan

"Karena Eselon-nya setara itu, baik Sekda maupun Kepala Dinas disebut OPD."

"Itu karena sama-sama JPT (Jabatan Pimpinan Tinggi) Pratama."

"Terkecuali dia jadi Sekda, lalu merangkap jabatan di bawahnya, itu yang nggak boleh," ungkap Sanusi sembari melirik ke arah Ahmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa, yang pagi itu ikut mengantarkan rombongan Muhammad Bazarullah.

Ditanya siapa calon pengganti Budiar di Dinas Cipta Karya, Bupati Sanusi berkelakar, dengan menyuruh menanyakan ke Kusairi, yang duduk di depannya.

Alasannya, menurut dia, Kusairi dianggap juga paham dengàn sosok pejabat yang layak mengganti BDR, panggilan Budiar.

Dibilangi Bupati Sanusi seperti itu, Kusairi mengatakan, siapapun penggantinya nanti, tipikal orangnya harus bisa melayani.

Sebab, jika tidak, bisa gaduh karena yang ditanganinya cukup komplek.

Itu bukan cuma menangani proyek fisik ratusan miliar, namun juga melayani perizinan perumahan, yang tiap bulan ada sekitar 50 pemohon.

Seperti izin site plan, KKPR (kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang), Persetujuan Pembangunan Gedung (PBG), SLF (Sertifikat Laik Fungsi), dll.

Baca juga: Ketua DPRD Kabupaten Malang Sebut Budiar Sudah Teruji Mampu Jabat Sekda dan Kepala Dinas Cipta Karya

"Ya, tipikalnya tak jauh-jauh amat seperti Pak Budiar, biar bisa bekerja sama jika ada kesulitan terkait perizinan," ungkapnya.

Begitu juga mengenai posisi Budiar saat ini, yang masih merangkap jadi Kadis Cipta Karya, menurut Kusairi, apa yang harus diributkan. Wong, tak ada masalah.

Dia itu masih merangkap jabatan karena pelantikannya sebagai Sekda, Kamis (25/9/2025) lalu itu mendadak.

Begitu persetujuan dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa turun, sehari kemudian langsung dilantik sebagai Sekda sehingga tak mungkin bisa langsung mencari penggantinya.

"Kan, sudah jelas yang dikatakan Abah (Bupati Sanusi) tadi. Itu cuma soal etika saja, sehingga tergantung siapa yang menilainya."

"Sebab, secara aturan tak ada yang dilanggarnya."

"Toh, tak lama lagi, akan ada penggantinya," tutur Kusairi, yang mantan jubir Bupati Sanusi saat memenangkan Pilkada 2024 lalu.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved