Yai Mim Vs Sahara

WAWANCARA Yai Mim Soal Awal Mula Perseteruan dengan Sahara hingga Pin yang Menempel di Bajunya

Menurut Yai Mim , permasalahan bermula dari masalah pembayaran urunan lahan yang dijadikan sebagai tempat parkir

|
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANg.COM/Purwanto
EKSKLUSIF - Imam Muslimin atau Yai Mim saat diwawancarai secara ekslusif di rumahnya. Dalam wawancara tersebut, Yai Mim mengungkap terkait awal perseteruan dengan Sahara hingga masalah pin diduga berlogo lembaga Kementerian Pertahanan yang melakat di bajuny 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sosok eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau Yai Mim menjadi viral usai berseteru dengan tetangganya yang bernama Sahara.

Perseteruan tersebut makin ramai usai keduanya saling melaporkan atas dugaan pencemaran nama baik.

Belakangan, keduanya juga telah membuat laporan tambahan ke Polresta Malang Kota.

Dari pihak Yai Mim, membuat dua laporan tambahan ke Polresta Malang Kota pada Selasa (7/10/2025) atas dugaaan persekusi serta penistaan agama.

Kemudian dari pihak Sahara, membuat laporan tambahan ke Polresta Malang Kota pada Rabu (8/10/2025) atas dugaan pelecehan seksual.

Dalam wawancara eksklusif, Yai Mim buka suara terkait permasalahan yang terjadi.

Menurutnya, permasalahan bermula dari masalah pembayaran urunan lahan yang dijadikan sebagai tempat parkir hingga mobil milik Sahara yang diparkir di depan rumah Yai Mim.

"Awalnya, saya membuka lahan ini (lahan yang ada di depan rumah Yai Mim). Saya sudah izin ke sekretaris RT, lalu lahan tersebut saya bersihkan karena kondisinya masih semak-semak hingga habis biaya Rp 12 juta," jelasnya.

Setelah lahan tersebut sudah dibersihkan, ia menawarkannya untuk tempat parkir usaha mobil rental milik suami Sahara yaitu Mohammad Shofwan.

Namun saat diajak membayar urunan, ternyata Shofwan keberatan.

"Saya minta urunan Rp 1 juta dan ternyata dianya (Shofwan) enggak mau. Enggak mau bayar tapi ternyata ngomongnya sudah kemana-mana, akhirnya tidak apa-apa tidak membayar dan tetap boleh parkir di lahan tersebut," terangnya.

Namun menurut Yai Mim meski telah disediakan lahan, ternyata mobil usaha rental milik Sahara diparkir sembarangan tepat di depan rumahnya.

"Mobilnya malah parkir di depan pagar rumah saya, padahal saat itu saya mau keluar untuk mengisi pengajian di masjid. Dan saat saya mau pindahkan, Sahara keluar dan langsung marah-marah ke saya," tambahnya.

Selain mengungkapkan awal perseteruannya dengan Sahara, Yai Mim juga membeberkan terkait pin diduga berlogo Kementerian Pertahanan yang selalu melekat di bajunya.

"Pin ini diberi oleh pensiunan jenderal bintang tiga. Wong pin saja dan ini saya dikasih," ungkapnya.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, Sahara sebagai tetangga telah melaporkan Yai Mim atas dugaan pencemaran nama baik maupun dugaan pelecehan seksual.

Lewat kuasa hukumnya, Moh Zakki menyampaikan bahwa dugaan pelecehan yang dialami Sahara terjadi sebanyak empat kali

"Terjadi sebanyak empat kali (dugaan pelecehan). Ada yang berupa omongan (verbal) serta ada yang berbentuk semi tindakan," bebernya.

Untuk lokasi kejadian dugaan pelecehan, Zakki menyampaikan terjadi di halaman garasi usaha mobil rental Sahara yang bersebelahan dengan rumah Yai Mim.

"Kejadiannya di tempat garasi. Karena mereka bertetangga, jadi terjadi di sekitaran itu," tambahnya.

Namun saat ditanya secara detail bagaimana pelecehan itu terjadi, Zakki enggan mengungkapkan dan menyerahkan kepada penyidik untuk menjelaskan.

"Biar penyidik yang memberikan keterangan, karena itu sudah masuk ruang lingkup penyidik. Biar dari penyidik yang akan menyampaikannya nanti," pungkasnya.

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved