Kota Malang
Mahasiswa UB Malang Manfaatkan Mikroalga untuk Terapi Kanker Anak, Raih Penghargaan di China
Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang mampu mengembangkan riset inovatif berupa terapi kanker berbasis mikroalga rekayasa genetik
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
Ringkasan Berita:
- Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang mengembangkan riset inovatif berupa terapi kanker berbasis mikroalga hasil rekayasa genetik
- Mikroalga ini direkayasa agar mampu menarget sel tumor secara spesifik, sekaligus mengurangi efek samping pengobatan kanker
- Riset ini digagas oleh Tim SYNBIO UB, yang beranggotakan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Komputer
SURYAMALANG.COM, MALANG - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang mampu mengembangkan riset inovatif berupa terapi kanker berbasis mikroalga hasil rekayasa genetik.
Proyek yang dinamai AMPAT (Arsenal of Programmed Microalgae for Advanced Tumor Immunotherapy via Logic-Gated Genetic Circuits) ini menjadi langkah awal mahasiswa UB Malang dalam menciptakan solusi biomedis untuk terapi kanker yang lebih aman dan efektif, khususnya bagi anak-anak.
Riset ini digagas oleh Tim SYNBIO UB, yang beranggotakan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Komputer.
Inspirasi proyek ini datang dari interaksi mereka dengan komunitas Sahabat Anak Kanker (SAK) Malang.
Ketua Tim SYNBIO, Melinda Cicilia Rany, menjelaskan bahwa mikroalga yang digunakan adalah Chlamydomonas reinhardtii, mikroalga yang kerap menjadi model dalam penelitian bioteknologi.
Mikroalga ini direkayasa agar mampu menarget sel tumor secara spesifik sekaligus mengurangi efek samping pengobatan kanker.
Baca juga: Pemkot Malang Mulai Bangun Jembatan Bailey Sonokembang, Telan Anggaran Rp 350 Juta
"Kami merancang mikroalga ini agar menghasilkan oksigen di area tumor, sehingga mengurangi hipoksia yang sering membuat terapi kanker tidak optimal."
"Mikroalga hanya akan mengaktifkan sistem imun ketika biomarker kanker terdeteksi melalui sistem logic gate RNA. Jadi efeknya lebih tepat sasaran," katanya, Minggu (2/11/2025).
Menurutnya, efek pengurangan hipoksia bisa terlihat dalam beberapa hari.
Sedangkan aktivasi sistem imun dan penyusutan massa tumor memerlukan waktu beberapa minggu.
Saat ini, proyek AMPAT masih berada pada tahap konseptual dan akan dilanjutkan ke uji laboratorium.
Sementara itu, anggota tim, Paulina Ranjita Gita Saputri, menambahkan riset ini telah berjalan selama enam bulan pada tahap simulasi komputer (in silico).
Jika berlanjut ke tahap laboratorium, proses pengembangan bisa memakan waktu satu hingga tiga tahun.
Sedangkan uji pra klinis bisa mencapai lima tahun atau lebih.
"Kami menghadapi tantangan seperti kontrol ekspresi gen, keamanan biologis, hingga bagaimana mikroalga bisa efisien berfotosintesis di dalam tubuh manusia," ungkapnya.
Selain aspek teknis, tim SYNBIO juga menekankan pentingnya pendekatan Ethical, Legal, and Social Implications (ELSI).
Mereka berdiskusi dengan tenaga medis dan komunitas Sahabat Anak Kanker untuk memastikan riset ini selaras dengan etika dan nilai kemanusiaan.
Dari inovasi ini, riset AMPAT tak hanya mendapat dukungan di dalam negeri, tetapi juga berhasil menorehkan prestasi di kancah internasional.
Tim SYNBIO UB meraih dua penghargaan di ajang Biomolecular Design Competition (BIOMOD) 2025 di Jilin University, Changchun, China pada 17–19 Oktober 2025.
Dalam kompetisi bergengsi yang diikuti mahasiswa dari 19 negara itu, mereka menyabet 3rd Winner, Most Audience Favorite Project dan Bronze Project Award, Outstanding Project Contents.
Anggota tim, Vincenzio Jocelino, menyampaikan bahwa riset ini diharapkan menjadi kontribusi nyata mahasiswa Indonesia dalam inovasi kesehatan global.
"Kami ingin hasil riset ini menjadi bentuk kontribusi anak muda Indonesia bagi kemanusiaan, khususnya untuk anak-anak penyintas kanker," tandasnya.
| Pemkot Malang Mulai Bangun Jembatan Bailey Sonokembang, Telan Anggaran Rp 350 Juta |
|
|---|
| Air Sungai Sempat Meluap, Suasana Kampung Wisata Kayutangan Kota Malang Kembali Normal |
|
|---|
| Korban Penggelapan Sertifikat Rumah Kembali Diperiksa Polresta Malang Kota untuk Dalami Penyelidikan |
|
|---|
| Atap Rumah Terbang Diterjang Angin Kencang di Jalan KH Hasyim Kota Malang, Satu Orang Terluka |
|
|---|
| Banyak Pohon Tumbang di Jalan Mayjen Sungkono Kota Malang Akibat Hujan Lebat dan Angin Kencang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Tim-SYNBIO-Universitas-Brawijaya-Malang-bersama-dengan-Komunitas-Sahabat-Anak-Kanker.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.