Bus Trans Jatim Malang Raya
Pakar Transportasi UB Malang Imbau Pembatasan Kendaraan Pribadi Setelah Bus Trans Jatim Beroperasi
Pakar Transportasi UB Malang Imbau Pembatasan Kendaraan Pribadi Setelah Bus Trans Jatim Beroperasi
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Eko Darmoko
Ringkasan Berita:
- Pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Ir Ludfi Djakfar MSCE PhD, menyebut Trans Jatim sebagai langkah maju yang patut diapresiasi
- Namun ia mengingatkan, bahwa layanan baru ini belum akan menyelesaikan persoalan lalu lintas secara cepat
- Bus Trans Jatim resmi mengaspal di Malang Raya dengan meluncurkan 14 armada bus yang melayani rute dari Kota Malang menuju kota Batu
SURYAMALANG.COM, MALANG - Bus Trans Jatim resmi mengaspal di Malang Raya dengan meluncurkan 14 armada bus yang melayani rute dari Kota Malang menuju kota Batu.
Adanya transportasi umum modern tersebut diharapkan dapat membawa harapan baru bagi warga Malang, karena mampu mengkoneksikan tiga daerah sekaligus di Malang Raya.
Namun, di balik euforia ini, ada sejumlah persoalan yang nantinya akan menjadi tugas berat bagi setiap daerah.
Satu di antaranya ialah berkaitan dengan kemacetan dan efektivitas transportasi moda baru ini di Malang Raya ini.
Pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Prof Ir Ludfi Djakfar MSCE PhD, menyebut Trans Jatim sebagai langkah maju yang patut diapresiasi.
Namun ia mengingatkan bahwa layanan baru ini belum akan menyelesaikan persoalan lalu lintas secara cepat.
Baca juga: Trans Jatim Malang Raya Masuki Masa Uji Coba, Skema Supir dan Rerouting Angkot Mulai Disiapkan
"Tentu ini menjadi kabar gembira, tetapi tantangannya besar."
"Dalam jangka pendek belum bisa menjawab kebutuhan sepenuhnya, tapi dalam jangka panjang bisa menjadi alternatif kuat jika pelayanannya meningkat," ucapnya kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (22/11/2025).
Dalam pandangannya, bus Trans Jatim tidak akan optimal tanpa adanya kebijakan pendukung yang lebih berani.
Prof Ludfi menilai Kota Malang perlu mulai mempertimbangkan pembatasan kendaraan pribadi pada jam tertentu, khususnya di kawasan pusat kota yang sudah terlayani bus.
"Jakarta saja bisa, Malang mestinya bisa. Pembatasan roda empat pada jam-jam tertentu harus mulai dipikirkan, misalnya di Kayutangan," ucapnya.
Kebijakan seperti ini, menurutnya, dapat membantu mengurangi kepadatan parkir dan arus kendaraan yang selama ini menyumbang kemacetan di pusat kota.
Dengan adanya alternatif transportasi, pembatasan tersebut dinilai lebih realistis untuk dijalankan.
"Dengan sosialisasi yang baik, pembatasan ini saya rasa sangat memungkinkan," ujarnya.
Menurutnya, Malang memiliki karakter kota yang unik, yakni memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak.
Setiap harinya, ribuan mahasiswa dari berbagai daerah bergantung pada sepeda motor untuk mobilitas harian mereka.
Kawasan seperti Jalan Soekarno-Hatta, Tlogomas, Dinoyo, dan area kampus lainnya menjadi pusat pergerakan paling padat.
"Pergerakan terbesar justru berasal dari kawasan kampus. Tanpa keterhubungan transportasi umum, motor tetap akan mendominasi," jelasnya.
Baca juga: Ratusan Orang Antre di Terminal Batu Demi Rasakan Sensasi Bus Trans Jatim Koridor I Malang Raya
Pakar UB itu juga menyoroti peran kampus yang dianggap krusial.
Ia mendorong institusi kampus untuk mulai menerapkan pembatasan kendaraan di lingkungan internal.
Dengan kebijakan tersebut, mahasiswa akan terdorong untuk memanfaatkan transportasi umum yang tersedia.
"Jika kendaraan pribadi dibatasi masuk kampus, lingkungan lebih nyaman, dan mahasiswa punya dorongan kuat untuk naik angkutan umum," tuturnya.
Selain itu, kompetisi dengan transportasi online juga menjadi tantangan tersendiri.
Kemudahan dalam mengakses transportasi online membuat banyak warga masih enggan beralih ke moda transportasi umum.
Terutama untuk perjalanan pendek atau akses dari kos menuju kampus.
Meski demikian, Prof Ludfi tetap optimistis Trans Jatim di masa depan bisa menjadi transportasi andalan warga Malang.
Ia menilai Trans Jatim bisa menjadi pondasi utama modernisasi transportasi Malang, asalkan rute diperluas, feeder disiapkan, dan kebijakan pendukung dikerjakan secara konsisten.
"Harapannya sederhana, masyarakat punya pilihan yang lebih baik. Kalau ekosistemnya dibangun, kemacetan bisa ditekan," tandasnya.
Trans Jatim
Malang Raya
Kota Malang
Kota Batu
SURYAMALANG.COM
Universitas Brawijaya (UB)
Ludfi Djakfar
| Trans Jatim Malang Raya Masuki Masa Uji Coba, Skema Supir dan Rerouting Angkot Mulai Disiapkan |
|
|---|
| Ratusan Orang Antre di Terminal Batu Demi Rasakan Sensasi Bus Trans Jatim Koridor I Malang Raya |
|
|---|
| Optimisme Dishub Meski Terminal Kota Batu Masih Sepi Pasca Beroperasinya Bus Trans Jatim Malang Raya |
|
|---|
| Terminal Landungsari Kembali Hidup, Penumpang Meningkat Setelah Bus Trans Jatim Beroperasi |
|
|---|
| Sehari Setelah Dilaunching, Warga Malang Raya Antusias Naik Bus Trans Jatim |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Trans-Jatim-Gajayana-Malang-Raya-di-kawasan-Tugu-Balai-Kota-Malang-Jawa-Timur.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.