Bus Trans Jatim Malang Raya
Dampak Bus Trans Jatim di Malang, Perlu Pembatasan Kendaraan Pribadi
Adanya transportasi umum tersebut mampu mengkoneksikan tiga daerah sekaligus di Malang Raya.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Zainuddin
Ringkasan Berita:
SURYAMALANG.COM, MALANG - Bus Trans Jatim resmi mengaspal di Malang Raya dengan meluncurkan 14 armada bus yang melayani rute dari Kota Malang sampai Kota Batu.
Adanya transportasi umum tersebut mampu mengkoneksikan tiga daerah sekaligus di Malang Raya.
"Tentu ini menjadi kabar gembira, tetapi tantangannya besar. Dalam jangka pendek, bus Trans Jatim belum bisa menjawab kebutuhan masyarakat sepenuhnya. Tapi jika pelayanannya meningkat, bus Trans Jatim bisa menjadi alternatif kuat dalam jangka panjang," kata Ludfi Djakfar, pakar transportasi Universitas Brawijaya (UB) kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (22/11).
Menurutnya, bus Trans Jatim tidak akan optimal tanpa adanya kebijakan pendukung yang lebih berani.
Ludfi menilai Kota Malang perlu mulai mempertimbangkan pembatasan kendaraan pribadi pada jam tertentu, khususnya di kawasan pusat kota yang sudah terlayani bus.
"Jakarta saja bisa, seharusnya Kota Malang juga bisa. Kota Malang harus mulai memikirkan pembatasan mobil pada jam-jam tertentu, misalnya di Kayutangan," tambahnya.
Ludfi menyebut kebijakan seperti ini dapat membantu mengurangi kepadatan parkir dan arus kendaraan yang selama ini menyumbang kemacetan di pusat kota.
Dengan adanya alternatif transportasi, Kota Malang bisa membatasi penggunaan kendaraan pribadi tersebut.
"Dengan sosialisasi yang baik, pembatasan ini sangat memungkinkan," ujarnya.
Kota Malang memiliki jumlah mahasiswa yang cukup banyak. Setiap hari ribuan mahasiswa bergantung pada sepeda motor untuk mobilitas harian di Kota Malang. Kawasan seperti Jalan Soekarno-Hatta, Tlogomas, Dinoyo, dan area kampus lainnya menjadi pusat pergerakan paling padat.
"Pergerakan terbesar justru berasal dari kawasan kampus. Tanpa keterhubungan transportasi umum, sepeda motor tetap akan mendominasi," jelasnya.
Ludfi pun mendorong perguruan tinggi mulai menerapkan pembatasan kendaraan di lingkungan kampus.
Dengan kebijakan tersebut, mahasiswa akan terdorong untuk memanfaatkan transportasi umum yang tersedia.
"Jika kendaraan pribadi dibatasi masuk kampus, lingkungan lebih nyaman, dan mahasiswa punya dorongan kuat untuk naik angkutan umum," tuturnya.
Kompetisi dengan transportasi online juga menjadi tantangan tersendiri.
Kemudahan dalam mengakses transportasi online membuat banyak warga masih enggan beralih ke moda transportasi umum, terutama untuk perjalanan pendek atau akses dari kos menuju kampus.
Namun, Ludfi tetap optimistis Trans Jatim bisa menjadi transportasi andalan warga Malang.
Ludfi menilai Trans Jatim bisa menjadi pondasi utama modernisasi transportasi Malang, asalkan rute diperluas, feeder disiapkan, dan kebijakan pendukung dikerjakan secara konsisten.
"Harapannya sederhana, masyarakat punya pilihan yang lebih baik. Kalau ekosistemnya dibangun, kemacetan bisa ditekan," terangnya.
| Penumpang Penasaran Naik Bus Trans Jatim, Rela Antre 1,5 Jam |
|
|---|
| Dinas Perhubungan Kabupaten Malang Usulkan Bus Trans Jatim Jangkau Wilayah Kepanjen hingga Blitar |
|
|---|
| Angkot Siap Jadi Feeder Trans Jatim, Paguyuban Minta Pemkot-Pemprov Konsisten Jalankan Kesepakatan |
|
|---|
| Bus Trans Jatim Koridor Malang Raya Telah Beroperasi, Rambu Titik Pemberhentian Dipasang Bertahap |
|
|---|
| Sopir Angkot Banting Setir Jadi Sopir Bus Trans Jatim Malang Raya, dari Kota Batu Ada Enam Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Trans-Jatim-Malang-Raya-Gajayana-di-halte-Kayutangan-Jalan-Basuki-Rahmat-Kota-Malang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.