Apa Itu Organisasi OSF yang Disebut Danai Demo Rusuh di Indonesia? Prabowo Tahu Siapa Dalangnya
Kini, muncul nama organisasi OSF yang dikaitkan dengan demo rusuh yang ada di Indonesia.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Pekan lalu, Eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono juga menyebut ada dalang dalam aksi unjuk rasa yang ricuh di gedung DPR Jakarta pada 25 dan 28 Agustus 2025.
"Pada waktunya saya bisa sampaikan namanya yang main. Itu dari sana," kata Hendropriyono usai mendampingi eks pejuang Timor Timur yang bersilaturahmi dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (28/8/2025) sore.
Dalang aksi unjuk rasa tersebut, kata dia, adalah pihak asing yang menggerakkan kaki tangannya di Indonesia.
Kaki tangan di Indonesia tersebut, menurut Hendropriyono, tidak menyadari sedang diperalat.
Dia menyebut dalangnya bukan atas negara tapi ada taipan dunia seperti taipan dunia George Soros, mantan direktur CIA George Tenet, dan taipan David Rockefeller.
Gara-gara Indonesia Gabung BRICS?
Pada artikel yang sama, penulis buku The China Trilogy dan pendiri Seek Truth From Facts Foundation, Jeff J Brown, menyebut situasi yang terjadi di Indonesia saat ini sama dengan kondisi di Serbia.
Adapun kesamaan yang dimaksud yakni peristiwa demonstrasi ini adalah bagian dari strategi revolusi warna.
"Ini adalah skenario yang sama persis yang terjadi di Serbia. (Negara anggota) G7 menginginkan diktator lain yang didukung AS seperti Soeharto di masa lalu," ujarnya.
Brown menilai negara anggota G7 merasa tidak senang dengan masuknya Indonesia dalam keanggotaan BRICS.
G7 adalah kumpulan 7 negara maju seperti AS, Prancis, Jerman, Inggris, Jepang, Italia, dan Kanada.
Sementara BRICS merupakan orangisasi antar pemerintah yang terdiri dari sepuluh negara saat ini yaitu Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.
Dua kubu kelompok ini dianggap berseberangan di era sekarang.
“Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama yang bergabung dengan BRICS dan telah secara terbuka bekerja sama dengan China dalam inisiatif global Belt and Road Initiative," kata Brown.
Besarnya ekonomi dan penduduk Indonesia, menurut Brown, menjadi target para imperialis Barat untuk diserang dengan revolusi warna.
"Dari sudut pandang Barat imperialis, semua ini menjadikan Indonesia sebagai target utama yang layak diserang dengan revolusi warna yang dirancang Barat," ujarnya.
(SURYAMALANG.COM/TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNJAKARTA.COM)
Rencana Aksi Rakyat Jatim Menggugat 3 September 2025 BATAL Digelar, Posko Taman Apsari Dibongkar |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang dan Batu Jawa Timur Selasa 2 September 2025: Kota dan Kabupaten Udara Kabur |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Komitmen Marcos Santos Bawa Kemenangan, Jadwal Lawan Dewa United |
![]() |
---|
Jadwal Arema FC Vs Dewa United di Stadion Kanjuruhan Malang Super League, Ujian Marcos Santos |
![]() |
---|
Inilah 4 Desa di Kabupaten Aceh Timur Terima Dana Desa 2025 Tertinggi hingga Rp1,4 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.