Nasib Cucu Mahfud MD Juga Keracunan MBG, Kritik Prabowo Jangan Sederhanakan dengan Statistik
Nasib cucu Mahfud MD juga keracunan MBG, kritik Prabowo jangan sederhanakan dengan statistik kalau menyangkut nyawa, begini kondisinya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Sementara, cucunya yang lain harus dirawat selama empat hari.
"Yang enam itu dan kakaknya, kakak yang masih dirawat di rumah sakit, habis muntah-muntah sehari (dirawat di rumah sakit) boleh pulang, terus dirawat di rumah," cerita Mahfud.
Perbaikan Untuk MBG
Menurut Mahfud MD yang perlu diperbaiki adalah kejelasan pihak yang bertanggung jawab atas program MBG di level bawah jika terjadi masalah seperti keracunan.
Pemerintah daerah tidak pernah dilibatkan dalam tata kelola MBG dan sekedar hanya melaksanakan apa yang diinstruksikan di level pusat.
"Pemerintah daerah nggak tahu, secara struktural tidak dilibatkan. Tapi begitu ada masalah keracunan, mereka baru turun," tuturnya.
"Ada guru yang tidak digaji, tidak menjadi panitia, tapi ikut membersihkan ompreng. Lalu ada yang hilang (ompreng), dia harus ganti padahal dia bukan panitia," jelasnya.
Baca juga: Kontrak MBG di Kota Batu Mencengangkan, Jika Siswa Keracunan Sekolah Wajib Merahasiakan
Mahfud menilai, carut marut terkait tata kelola MBG ini akibat tidak adanya aturan yang jelas dari pemerintah.
Ahli hukum tata negara itu mengatakan, kejelasan program MBG hanya terkait anggaran saja tanpa disertai tugas dan wewenang yang jelas hingga level sekolah.
Menurut Mahfud, secara asas, program MBG telah melanggar dua asas yang dimaksud yaitu asas kepastian hukum dan asas pelayanan.
Adapun kedua asas tersebut tertuang UU Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan.
"Misalnya asas kepastian hukum, tidak tersedianya peraturan perundang-undangan yang bisa diakses" katanya.
"Kalau kita mau mengatakan 'oh itu di sekolah sana, di pengelola dapur sekian, itu pengelolanya tidak benar' lalu apa ukuran kalau tidak benar" lanjut Mahfud.
"Kan harus tata kelolanya yang diatur seperti dalam PP (Peraturan Pemerintah) atau Perpres (Peraturan Presiden), atau aturan yang diterbitkan Kepala BGN (Badan Gizi Nasional)," jelasnya.
Baca juga: Saya Yakin Akan Selesai dengan Baik, Respon Presiden Prabowo Soal Kasus Ribuan Siswa Keracunan MBG
Kendati demikian, Mahfud tetap mengapresiasi program MBG yang merupakan program unggulan dan prioritas dari Prabowo.
Menurut Mahfud, program ini tetap diperlukan karena masih banyak anak yang belum bisa mengonsumsi makanan bergizi.
Mahfud MD
cucu Mahfud MD keracunan MBG
keracunan MBG
Prabowo Subianto
Prabowo
Makan Bergizi Gratis (MBG)
Makan Bergizi Gratis
SURYAMALANG.COM
Sekolah Rakyat di Banyuwangi Jumlahnya Kian Bertambah, Diklaim Punya Fasilitas Lengkap |
![]() |
---|
UPDATE Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Banyak Korban Masih Hidup di Reruntuhan Belum Bisa Dievakuasi |
![]() |
---|
Geram Lihat Pacarnya Ciuman dengan Gadis SMP di Kosan, Waria di Jember Berbuat Brutal dan Mengerikan |
![]() |
---|
Purbaya Ancam Potong Anggaran Pertamina, Janji Kosong Bikin 7 Kilang Minyak: Malas-malasan Aja |
![]() |
---|
Terkait Ambruknya Ponpes Al Khoziny, Menteri Agama Janji Evaluasi Standar Pembangunan Pesantren |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.