Ancaman Hacker Bjorka Ngaku Masih Bebas Bisa Bocorkan Data BGN, Siapa WFT yang Ditangkap Polisi?
Ancaman Hacker Bjorka ngaku masih bebas bisa bocorkan data BGN, lalu siapa WFT yang ditangkap polisi? di internet 'everybody can be anybody'.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Penangkapan terhadap pemuda berinisial WFT sempat disebut oleh Polda Metro Jaya sebagai pemilik akun Bjorka.
Dalam kasus ini, WFT terjerat kasus peretasan terhadap data nasabah bank dengan motif uang seperti yang disampaikan oleh Kasubdit IV Ditreskrimsus Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon.
WFT ditangkap pada 23 September 2025 di Rumah Jaga V, Desa Totolan, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, lalu dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya pada Kamis (2/10/2025).
Tersangka diamankan setelah bank swasta melaporkan adanya ancaman pemerasan.
Baca juga: Siapa Sosok Bjorka Hacker Viral Jual 4,9 Juta Data Nasabah Bank? Ternyata Tak Lulus SMK
“Jadi motivasinya adalah hanya untuk masalah kebutuhan, masalah kebutuhan, motifnya masalah uang" jelas AKBP Herman melalui keterangan pers pada Kamis (2/10/2025) lalu.
"Segala sesuatu yang dikerjakan, sementara yang kita temukan, adalah untuk mencari uang,” ungkapnya di Mapolda Metro Jaya.
Terkait pemerasan, sejatinya hendak dilakukan WFT kepada pihak bank swasta, namun uang yang diminta pelaku belum sempat diberikan korban.
"Perihal pemerasan, faktanya terhadap case (kasus) yang sedang kita tangani ini belum terjadi" urainya.
"Jadi motif dia melakukan adalah untuk melakukan pemerasan, tetapi, karena tidak dituruti atau tidak direspons oleh pihak bank, maka pihak bank berupaya untuk melapor ke pihak kepolisian," tambah Herman.
Bjorka Muncul Ngaku Masih Bebas
Mengingat kembali viralnya Bjorka, hacker itu sempat membuat heboh di media sosial pada 2022 silam.
Bjorka pertama kali muncul pada Agustus 2022 dan mengunggah 26 juta data pelanggan IndiHome ke forum Breached.to.
Data itu mencakup riwayat pencarian, nama pelanggan, alamat email, hingga NIK.
Tak berhenti di situ, pada 31 Agustus 2022, Bjorka membagikan data registrasi kartu SIM milik jutaan pengguna Indonesia.
Setelah WFT ditangkap, Bjorka muncul dengan akun Instagram @bjorkanism menunjukkan dirinya masih aktif di media sosial.
Awalnya akun itu membagikan Instagram story dengan emoji tertidur.
Lalu Bjorkanism mengaku masih bebas dan menyebut WFT bukanlah dirinya.
'You think its me? everyone uses my name, but you dont realize im still FREE the one who appeared in 2022,' tulisnya pada Jumat (3/10/2025).
(Kamu pikir itu aku? semua orang menggunakan namaku, tapi kau tidak sadar aku masih BEBAS. Seseorang yang menghebohkan di tahun 2022)
Baca juga: Bjorka Jual 44 Juta Data MyPertamina Seharga Rp 392 juta
Tak hanya itu, Bjorkanism juga menampilkan sejumlah data yang mengisyaratkan milik Badan Gizi Nasional (BGN).
'Hello Nutrition Agency,' sapa Bjorka.
Akun dengan 64,6 ribu pengikut tersebut kembali menegaskan dirinya masih bebas.
'Yes im still ALIVE and FREE, just take care of your stupid nutrition agency. Focus on the issues in your country, dont talk about me, before i reveal that damn data,' tegasnya.
(Ya saya masih HIDUP dan BEBAS urus saja badan gizi bodohmu itu. Fokuslah pada masalah di negaramu, jangan bicarakan saya, sebelum saya mengungkapkan data sialan itu)
Lalu siap WFT yang ditangkap polisi?
Pihak Polda Metro Jaya memang mengaku menangkap pemilik akun Bjorka.
Namun setelah ditelusuri, WFT bukanlah Bjorkanism yang menghebohkan 2022-2023 silam.
Bjorka memiliki akun bernama Bjorkanism, sedangkan polisi mengaku mengamankan pria di balik akun @bjorkanesiaaa.
Akun @bjorkanesiaaa sempat ramai di platform X yang mengaku memiliki data dari bank swasta.
Hal ini membuat nasabah bank bersangkutan heboh pada awal 2025.
'a suprise for banks in Indonesia, if they do not respond to this then, bank will experience a major breach' tulis @bjorkanesiaaa pada 5 Februari 2025 lalu.
Baca juga: Masuk dalam Circle Bjorka, Pemuda Madiun Mengaku Pecinta Mobile Legends dan Wibu
Tak berselang lama, Bjorkanism yang aktif bermain Telegram mengumumkan jika banyak orang yang mulai menggunakan namanya untuk melakukan penipuan pada orang.
'There is so many fake account using my name to scam people, please be aware,' tulis Bjorkanism pada 6 Februari 2025 dalam broadcast akun Telegram pribadinya.
Artinya, pemuda berinisial WFT yang diamankan polisi saat ini merupakan hacker yang mengatasnamakan dirinya Bjorkanesiaaa demi keuntungan pribadi.
Wadir Ciber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus pun mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam tentang pemuda yang telah mereka amankan.
"Mungkin (WFT) adalah sosok Bjorka yang dulu 2020 atau Opposite68990 mungkin, karena di internet, everybody can be anybody. Jadi itu masih dalam penyelidikan," jelas Wadir Ciber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus dikutip dari Kompas TV, Kamis (2/10/2025).
Penangkapan WFT
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Alvian Yunus, turut menjelaskan perihal penangkapan Bjorka.
Menurut Alvian, penangkapan Bjorka ini, bermula dari adanya laporan bank swasta.
Dalam laporannya, pelapor mengatakan, pada 5 Februari 2025, terlapor dengan akun X @Bjorkanesiaaa mengunggah tampilan layer aplikasi bank milik nasabah.
Akun itu, juga mengunggah data-data nasabah di sebuah situs.
"Unggahan itu membuat pelapor (bank swasta) mengalami kerugian terhadap sistem perbankan yang berpotensi diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya.
"Akun tersebut juga mengirimkan pesan ke akun resmi X salah satu bank yang mengklaim sudah melakukan hack kepada 4.9 juta akun database nasabah Bank," imbuh Alvian.
Baca juga: Pemuda Madiun Ngobrol dengan Bjorka Pakai Bahasa Inggris, Ada Transaksi Channel Telegram Bjorkanism
Alvian mengatakan, Bjorka sudah bermain di dark web sejak 2020.
Pada Desember 2024, Bjorka terdeteksi aktif di dark forum setelah sejumlah negara menutup akses dark web.
Namun, karena beberapa platform di dark web ditutup secara hukum oleh di beberapa negara, Bjorka pun berpindah-pindah dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.
Lantas, untuk menyamarkan dirinya dan menghindari patroli siber, Bjorka kerap mengganti username. Ia sempat berganti username menjadi Skywave.
Pada Maret 2025, kembali berganti menjadi Shint Hunter dan di bulan Agustus berubah nama menjadi Opposite 6890.
Kini, Bjorka alias WFT telah ditetapkan sebagai tersangka atas tindak pidana dengan mengambil database dari breach forum, lalu diunggah di dark forum.
WFT dijerat Pasal 46 jo Pasal 30 dan atau Pasal 48 jo Pasal 32 dan atau Pasal 51 Ayat (1) jo Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Adapun ancaman hukumannya, paling lama 12 tahun penjara dan denda sebesar Rp12 miliar.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Hacker Bjorka
Bjorka
sosok Bjorka
Bjorkanism
identitas Hacker Bjorka
Bjorka ditangkap polisi
SURYAMALANG.COM
Petahana Supriyatna Adisuwignjo Kembali Pimpin Polinema untuk Periode 2025-2029 |
![]() |
---|
Buntut Keracunan Makan Bergizi Gratis di Kota Batu, Pengurus MBG dan SPPG Kompak Bungkam |
![]() |
---|
Ikan Hiu Paus Terdampar di Pantai Cengkrong Trenggalek, Berhasil Dikembalikan ke Habitatnya |
![]() |
---|
UPDATE Korban Meninggal Dunia Ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Total Ada 14 Orang |
![]() |
---|
Terkait Rangkap Jabatan Budiar sebagai Sekda dan Kadis, Bupati Sanusi : Nggak Ada Masalah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.