Berita Viral

Momen Kapolri Tak Disalami SBY saat HUT TNI, Demokrat: Masak Disengaja, Tak Beri Hormat Dulu

Momen Kapolri Listyo Sigit tak disalami SBY saat HUT TNI ke-80, Demokrat klarifikasi: masak disengaja, tak beri hormat dulu, hubungan mereka akrab.

|
tangkap layar akun X @165Hati
MOMEN HUT TNI - Momen Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY di HUT ke-80 TNI tidak bersalaman dengan Kapolri, Listyo Sigit Prabowo (KANAN). Listyo Sigit yang tidak memberi hormat tampak dilewati oleh SBY (KIRI) di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025). Demokrat merespons: masak disengaja, tak beri hormat dulu. 

SURYAMALANG.COM, - Momen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak disalami oleh Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat acara puncak perayaan HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025) beredar di media sosial. 

Salah satu akun X @165Hati mengunggah potongan video dari momen tersebut pada Senin (6/10/2025).

Demokrat pun merespons dengan menyebutkan tidak ada unsur kesengajaan dalam situasi itu. 

Adapun peristiwa tersebut terjadi saat SBY naik ke panggung utama untuk mendampingi Presiden Prabowo Subianto. 

Baca juga: Sosok Komjen Chryshnanda Jadi Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri Dipilih Kapolri Listyo Sigit

Terlihat dalam video, SBY datang dari sisi kanan panggung dan menyalami sejumlah pejabat tinggi TNI.

SBY pertama kali menyalami Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali, kemudian Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal M Tonny Harjono.

Namun, saat melewati Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang berdiri di sebelah Tonny, SBY tidak terlihat menyalaminya. 

Bahkan Listyo Sigit hanya dilewati oleh SBY yang kemudian melanjutkan langkah dan menyalami Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita di sisi kiri Kapolri.

Demokrat: Masak Disengaja, Tak Beri Hormat Dulu

Merespons momen tersebut, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Syahrial Nasution, buka suara.

Syahrial menyebut hal itu sebagai sesuatu yang tidak perlu dipersoalkan. 

"Masak yang begitu dikomentari? Itu kan situasional saja," kata Syahrial, Selasa (7/10/2025) kepada Tribunnews.com (grup suryamalang).

Syahrial menjelaskan, dalam tradisi ketimuran di Indonesia, umumnya pihak yang lebih muda menyapa lebih dahulu kepada yang lebih tua. 

Baca juga: Masalah Jokowi dan SBY Beres, Pujian Negarawan Baik Buat Demokrat Cair Giliran Roy Suryo Tak Terima

Hal serupa, menurut Syahrial, berlaku juga dalam tradisi di lingkungan militer maupun kepolisian.

"Setahu saya sesuai adat ketimuran di Indonesia, yang muda tidak ada salahnya menyapa yang lebih tua terlebih dahulu. Atau di kalangan militer/polisi junior lebih dulu menyapa senior," ucapnya. 

"Karena dalam suasana ramai kan biasanya bisa ada yang terlewatkan," ujarnya menambahkan.

Syahrial memastikan tak ada unsur kesengajaan di balik sikap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut dan Sigit. 

"Enggak lah. Masak disengaja. Mungkin Kapolri juga enggak sengaja tidak memberi hormat lebih dulu kepada Pak SBY," ungkap Syahrial.

Baca juga: Kabar Sri Mulyani Mundur dari Menteri Keuangan, Pimpin Kemenkeu 3 Presiden SBY, Jokowi dan Prabowo

Lebih lanjut, Syahrial mengatakan, sebelum video viral itu, SBY dan Kapolri sebenarnya bercengkrama lama di holding room Monas.

Dari pernyataannya, Syahrial ingin menekankan kalau SBY dan Kapolri memiliki hubungan yang akrab. 

"Sebelum beredar video viral Pak SBY seolah-olah tidak menyalami Kapolri, Pak SBY dan Kapolri lama bercengkrama di holding room Monas menjelang acara HUT TNI," kata Syahrial.

Syahrial menekankan, tidak ada isu apapun mengenai hubungan keduanya.

Syahrial pun mengirim foto betapa akrabnya SBY dan Sigit berbincang-bincang dalam HUT TNI kemarin.

"Jadi, tidak ada isu apapun antara video yang viral dengan situasi sesungguhnya antara Pak SBY dan Kapolri. Semuanya situasional saja," tegasnya

Sepak Terjang Listyo Sigit di Era SBY

Selama era pemerintahan SBY ketika menjadi presiden, sepak terjang Kapolri Listyo Sigit Prabowo cukup cemerlang.

Listyo Sigit pernah mengemban jabatan di wilayah hukum Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Markas besar Polda Sultra ini berada di Kota Kendari, Jalan Haluoleo Nomor 1 Poasia Kecamatan Kambu dan berhadapan dengan Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. 

Di sinilah, Listyo Sigit kala itu menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Sulawesi Tenggara. 

Tugas utama Direktur Reserse Kriminal Umum di Polda adalah mengawal penyelenggarakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan penyidikan tindak pidana umum, termasuk fungsi identifikasi dan laboratorium forensik lapangan. 

Baca juga: Cerita Listyo Sigit: Nyaris Mundur dari Kapolri, Respons Pejabat Polri Singgung Prabowo

Selain itu, Ditreskrimum juga bertugas membina pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan, memberikan pelayanan dan perlindungan khusus kepada anak dan wanita, mengumpulkan data, serta menganalisis kasus untuk efektivitas penanganan.

Listyo Sigit memimpin jalannya proses penyelenggaraan hukum yang ada di Sulawesi Tenggara. 

Jabatan tersebut diembannya saat SBY masih memimpin Indonesia, sebagai Presiden RI ke 6 pada periode terakhirnya. 

Saat SBY berkuasa era 2004-2014, karier Listyo terus menanjak. 

Pria kelahiran Ambon, Maluku pada 5 Mei 1969 itu juga alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. 

Baca juga: Profil Irjen Krishna Murti Satu Liting dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Kariernya dari perwira menengah terus melejit dari komisaris polisi hingga komisaris besar polisi. 

Pada tahun 2005, Listyo menjabat sebagai Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Barat (2005)

Kemudian, berturut yakni Kabag Dalpers Ropers Polda Metro Jaya, Kapolres Pati (2009), Kapolres Sukoharjo (2010). 

Listyo juga pernah menjabat sebagai Wakapolrestabes Semarang, Kapolres Kota Surakarta (2011). 

Lalu menjabat Kasubdit II Dirtipidum Bareskrim Polri (2012), sebelum akhirnya menjadi Dirreskrimum di Polda Sultra. 

Baca juga: Rincian Gaji dan Tunjangan Kapolri Listyo Sigit Prabowo Nyaris 5 Tahun Menjabat Tembus Ratusan Juta

Listyo Sigit lantas mendapat penugasan khusus sebagai Ajudan Presiden RI tahun 2014 kala era SBY berakhir. 

Pamen SSDM Polri atau Penugasan Pada Setmilpres Sebagai Ajudan Presiden RI, saat Joko Widodo menjabat. 

(Tribunnews.com/Kompas.com/TribunnewsSultra.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved