Berita Viral

Tak Kenal Tapi Menghina: 6 Pelaku Bully Kematian Timothy Bahkan Bukan Teman Sekelas di FISIP Unud

Tak kenal tapi menghina: 6 pelaku bully kematian Timothy bahkan bukan teman sekelas di FISIP Unud, kampus ungkap riwayat masalah mental korban.

Instagram @univ.udayana/Kolase TikTok @bulelengterkini/TribunBali.com
BULLY DI KAMPUS - Mahasiswa dan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana menggelar Renungan Malam pada Jumat (17/10) di depan Gedung FISIP Kampus Sudirman, Denpasar, untuk mengenang kepergian almarhum Timothy Anugerah Saputra (KANAN), mahasiswa Program Studi Sosiologi angkatan 2022. Enam mahasiswa yang membuli kematian Timothy Anugerah (KIRI). Para pelaku ternyata tak kenal dengan korban bahkan tidak satu kelas. 

SURYAMALANG.COM, - Kasus kematian Timothy Anugerah Saputra (TAS) mahasiswa semester VII Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Udayana (Unud), Bali menyita perhatian publik hingga viral di media sosial. 

Timothy tewas setelah jatuh dari lantai empat Gedung FISIP pada Rabu (15/10/2025) pagi diduga mengakhiri hidup.

Namun enam mahasiswa lain membuli kematian Timothy, yang ternyata dari keterangan kampus, mereka tidak saling kenal dengan korban.  

Kampus juga menjelaskan riwayat masalah mental yang dialami Timothy serta mengecam perbuatan enam mahasiswa yang mengolok-olok tindakan bunuh diri Timothy. 

Baca juga: ‘Rencanaku’ Tulisan Timothy Anugerah Sebelum Diduga Dibully dan Melompat dari Gedung, Ingin Berteman

Kasus ini menjadi perhatian karena tidak adanya rasa empati di kalangan mahasiswa terhadap kondisi mental dan kesulitan orang lain. 

"TAS bukan merupakan teman sekelas korban, dan mereka tidak saling mengenal,” jelas Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, Jumat (17/10/2025).

I Made Anom menambahkan, berdasarkan keterangan keluarga, TAS telah memiliki riwayat gangguan kesehatan mental sejak duduk di bangku SMP dan sempat menjalani terapi psikologis. 

Akan tetapi terapi itu tidak dilanjutkan lagi saat TAS masuk perguruan tinggi.

“Saudara T ini menurut ibunya memang memiliki masalah kesehatan mental. Sejak SMP sudah ada penanganan dari konselor, namun saat kuliah ia menolak melanjutkan terapi,” jelas Anom.

Baca juga: TAMPANG 6 Mahasiswa Hina Timothy Anugerah yang Akhiri Hidup Lompat dari Gedung, Cuma Sanksi Nilai D

Anom mengimbau agar mahasiswa lebih peka terhadap kondisi psikologis orang lain.

“Setiap orang punya cara berbeda menghadapi masalah. Kita tidak bisa menyamakan antara saudara Timothy dengan masyarakat lainnya,” tutur Anom. 

Ucapan Nir-empati Tidak Berkaitan dengan Kematian Korban

Ejekan terhadap kematian Timothy muncul setelah peristiwa terjadi. 

Beredar, tangkap layar percakapan grup WhatsApp berisi komentar nir-empati sejumlah mahasiswa yang viral di media sosial. 

Isi percakapan tersebut di antaranya menyamakan foto TAS saat jatuh dengan selebgram Kekeyi, dan komentar seperti “nanggung banget kalau bunuh diri dari lantai 2 yak.”

Namun, pihak kampus menegaskan percakapan tersebut terjadi setelah TAS meninggal dunia.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved