Jagad Aneh

Bayi Orangutan ini Menangis, Ada Peluru yang masih Bersarang di Tubuhnya

Kasihan peluru bersarang di tubuh bayi orangutan ini...

Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Dokumentasi BOSF. Mema, bayi orangutan ini, diserahkan warga Desa Bereng Rambang di Kabupaten Pulau Pisau. Warga menempatkan Mema dalam kardus sebelum diserahkan. 

SURYAMALANG.COM, PALANGKARAYA - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah dan Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation menyita satu orangutan dari tangan warga Desa Bereng Rambang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulau Pisau.

“Orangutan itu diletakkan begitu saja di kardus bekas makanan saat diserahkan,” kata Monterado Friedman, perwakilan Komunikasi BOSF Nyaru Menteng di Palangkaraya, Sabtu (4/6/2016).

Orangutan berkelamin betina ini diperkirakan rumur 4 hingga 5 bulan.

Tim gabungan BKSDA dan BOSF itu mendatangi desa Bereng Rambang di awal Juni 2016. Tujuan mereka memang untuk mengambil orangutan yang dititipkan warga di rumah sang kepala desa.

Warga Bereng Rambang kepada Friedman menuturkan, pertengahan Mei 2016 lalu, mereka menemukan orangutan itu sendirian di bekas hutan gambut yang terbakar hebat pada 2015, tepat di belakang desa mereka.

Bayi orangutan yang tak lebih besar dari betis orang dewasa itu kemudian dibawa ke rumah kepala desa dan dititipkan di sana.

Warga dan kepala desa tak tahu harus melakukan apa pada bayi orangutan itu. Dua minggu kemudian, sang kades melaporkannya ke BOSF.

Saat didatangi, bayi orangutan itu dalam kondisi lemah. Tim menamai si bayi orangutan itu Mema dan langsung membawanya ke Nyaru Menteng.

Pemeriksaan awal di Nyaru Menteng, dokter hewan menemukan sejumlah luka yang sudah kering di beberapa bagian tubuhnya.

Ada beberapa luka yang sudah kering itu didapati benda padat yang bersarang di dalamnya, seperti di lengan kanan, selangkang kiri dan pinggul.

“Diperkirakan logam, bukan kayu. Dari pengalaman, biasanya peluru senapan angin. Kalau di bawah kulit dan sudah kering, biasanya sudah tidak terasa,” kata Friedman.

“Kami akan memulai memeriksa dengan X-ray minggu depan,” katanya.

Bereng Rambang adalah satu dari 14 desa di Kecamatan Kahayan Tengah. Penduduk di sana kurang dari 600 orang berdasar data BPS 2014.

Kondisi terkini, Bereng Rambang dikepung hutan yang pernah terbakar, kebun plasma, dan dua kebun perusahaan sawit.

Kayahan Tengah merupakan satu dari delapan kecamatan di Pulau Pisau. Kecamatan ini, kata Friedman, menjadi wilayah dengan jumlah pengaduan terbanyak terkait konflik manusia dengan orangutan pasca-kebakaran hutan 2015.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved