Madura

Berhari-hari di Penjara, Inilah yang terjadi Kepada Siswa MH Penganiaya Guru Ahmad Budi Cahyanto

Masih ingatkah anda dengan kasus kematian guru SMA Negeri 1 Torjun Sampang, Ahmad Budi Cahyanto?

Editor: Adrianus Adhi
Ist/Tribunnews

SURYAMALANG.com, Sampang - Masih ingatkah anda dengan kasus kematian guru SMA Negeri 1 Torjun Sampang, Ahmad Budi Cahyanto?

Guru di mata pelajaran seni dan budaya itu tewas setelah dianiaya oleh seorang muridnya, MH (17).

Peristiwa penganiayaan ini sendiri berlangsung pada awal Februari 2018 lalu.

Pelaku pengainyaan, MH (17) juga sudah ditangkap polisi setelah itu.

Dan yang terbaru, MH baru saja selesai menjalani persidangan terkait kasus tersebut. Sidang putusan itu digelar pada Selasa (6/3/2018).

Hakim Ketua Persidangan, Purnama membacakan MH, yang tidak lain adalah siswa SMAN 1 Torjun dipenjara selama 6 tahun.

"Dari hasil sidang, terdakwa MH terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana penganiayaan hingga tewas terhadap almarhum Budi Cahyanto," kata Purnama.

Purnama menambahkan, para majelis hukum sepakat menyatakan MH terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan hingga pembunuhan sesuai dengan isi Pasal 338 KUHP.

"Hasil putusan ini lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sebelumnya, yaitu hukuman penjara 7,5 tahun," katanya.

Yang juga menarik, sesaat sebelum keputusan itu MH mencium tangan ibunya sebelum memasuki ruang persidangan.

Berita Malang Amn
Berita Malang Amn (SURYAMALANG.com/Amn)

Sementara, penasihat hukum MH, Mohmmad Hafid Syafii menyatakan pihaknya belum bisa menentukan upaya hukum lebih lanjut terkait amar putusan yang telah diterima.

"Kami belum bisa menentukan sikap atas amar putusan, kami akan berpikir terlebih dahulu selama seminggu sebelum akhirnya menentukan langkah hukum," terang Mohammad Hanif.

Berikut rangkuman kejadian yang mengungkap kronologi lengkap peristiwa itu berdasarkan keterangan berbagai sumber:

1. Waktu Kejadian

Berdasarkan laporan pihak berwajib, perkara terjadi sekitar jam 1 siang pada sesi jam terakhir, Kamis Jumat (1/2/2018).

2. Asal-Usul Pertikaian

Murid yang berinisial HI awalnya ogah mendengar materi yang disampaikan oleh Budi.

Bahkan, sikapnya menjadi-jadi dengan malah mengganggu teman-teman dengan mencoret-coret lukisan mereka.

Tentu Budi tidak tinggal diam dan menegur murid yang ternyata anak seorang kepala pasar.

Namun peringatan sang guru tidak dihiraukan HI.

Ia justru semakin bersemangat mengganggu.

3. Keributan Akhirnya Pecah

Akhirnya Budi mengambil sikap dengan mencoret pipi MH menggunakan cat warna.

Tapi HI tidak terima dan sontak melepaskan bogem mentah.

Keonaran ini segera dilerai oleh sejumlah murid dan guru lainnya.

4. Luka yang Tertinggal

Keduanya kemudian dibawa ke ruang guru untuk menjelaskan duduk persoalan.

SURYAMALANG.com mendapatkan sebuah laporan yang membahas terkait kondisi Budi.

"Saat itu Kepsek tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah Pak Budi."

Jadi dipersilahkan, "Agar Pak Budi pulang duluan."

"Kemudian Kepsek mendapat kabar dari pihak keluarga bahwa sesampainya di rumah, Pak Budi istirahat karena mengeluh sakit pada lehernya."

"Selang beberapa saat, Pak Budi kesakitan dan tidak sadarkan diri dan langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya."

5. Beredar Selentingan Rumor

Beredar selentingan rumor, sebuah informasi menyebutkan saat Budi dalam perjalanan pulang, diduga dicegat HI. Namun, informasi ini masih misteri.

6. Akhirnya Menghembuskan Nafas Terakhir

Budi secara mengejutkan akhirnya  meninggal dunia jam 9.40 malam.

Guru SMAN 1 Torjun, Sampang, Ahmad Budi Cahyono semasa hidupnya.
Guru SMAN 1 Torjun, Sampang, Ahmad Budi Cahyono semasa hidupnya. (surya/istimewa)

7. Masih Berstatus Honorer

Ternyata, Budi merupakan guru yang masih berstatus honorer dengan gaji Rp 400.000 sebulan.

8. Mengajar Seni Rupa

Sang guru yang mengajar di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, mengajar mata pelajaran Seni Rupa di kelas 9 tentang seni lukis.

Kendati demikian Budi juga jago bermain musik.

10. Jadi Idola Para Siswa

Pak Guru muda ini dikenal jago bermain beberapa alat musik, termasuk biola, dan memiliki paras yang tampan.

"Dia guru idola para siswanya," ungkap Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim), Saiful Rachman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved