Pilpres 2019
Ketua Umum PBNU: Tak Ada Kejahatan yang Lebih daripada Kejahatan Atas Nama Islam
Ketua Umum PBNU: Tidak ada kejahatan yang lebih daripada kejahatan atas nama Islam.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Rois Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU), KH Ma'ruf Amin menjadi calon Wakil Presiden mednampingi Joko Widodo.
Bagaimana sikap politik NU?
Ketua Umum Prof Dr KH Said Aqil Siroj mengatakan tidak pernah membatasi warga NU soal pilihan mereka.
"Silakan pilih siapa terserah hati nurani masing-masing. Tapi jangan menggunakan agama dijual, اشْتَرَوْا بِآيَاتِ اللهِ ثَمَنًا قَلِيلاً
(Isytarau bi aayaatillahi tsamanan qoliilan), menjual ayat Allah dengan harga murah hanya untuk kepentingan lima tahun, murah banget. Silakan kalau mau menang, silakan. Orang masing-masing mau jadi apa mau menang silakan, jangan menjual agama," terang Said.
Dia melanjutkan ayat al Qur'an
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُوَ يُدْعَىٰ إِلَى الْإِسْلَامِ
( wa man adhlamu min maniftaraa 'ala kadziba wa huwa yud'aa ilal Islaam). Tidak ada kejahatan yang lebih daripada kejahatan atas nama Islam.
"Membunuh salah, pasti jahat, apalagi membunuh atas nama agama lebih salah lebih jahat. Membakar rumah orang salah, tapi membakar rumah atas nama Islam lebih salah," katanya mengingatkan para calon agar tidak menjual Islam untuk tujuannya agar terpilih.
Jadi, bagaimana sikap NU?
"Warga NU sekarang jelas dong, ada calon yang dari NU walau pun NU bukan partai politik, tapi sudah barang pasti ada keterpanggilan," katanya usai melantik Pengurus Wilayah NU Jawa Timur di Surabaya, 18 September 2018.