Malang Raya

Hilang Berhari-hari, Sang Suami Akhirnya Menemukan Istrinya Tewas di Dalam Septic Tank

Sapari menaruh curiga pada kayu yang biasanya digunakan korban untuk memetik daun yang berada di sekitar septic tank

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: eko darmoko
IST
Proses evakuasi jenazah Endang (50) yang ditemukan tewas di septic tank di Pagak, Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, PAGAK - Endang (50) warga Desa Gampingan, Kecamaan Pagak, Kabupaten Malang terpaksa harus menemui ajalnya secara mengenaskan.

Tubuhnya ditemukan dengan kondisi tak berdaya mengambang di dalam septic tank (penampungan tinja) di sekitar rumahnya yang berlokasi Dusun Dempok, Desa Gampingan, Kecamatan Pagak pada Jumat tengah malam (5/10/2018).

"Iya benar ada perempuan berumur 50 tahun ditemukan meninggal di sebuah septic tank," terang Mudji Utomo selaku Kasubsi Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten, ketika dikonfirmasi, Minggu (7/10/2018).

Alkisah, Senin (2/10/2018) sekitar pukul 14.00 WIB, Sapari yang merupakan suami korban, pulang dari ladang dan mencari istrinya.

Ternyata istrinya kala itu tidak sedang berada di rumah. Sapari lantas menyangka, istrinya pergi ke rumah tetangganya.

Sampai tengah malam, istrinya tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Sapari bingung, dan bertanya-tanya kenapa istrinya pergi dari rumah.

Empat hari berselang, sekitar pukul 17.00, Sapari menaruh curiga pada kayu yang biasanya digunakan korban untuk memetik daun yang berada di sekitar septic tank.

Dengan sangat kaget, Sapari melihat ada sesosok mayat tengkurap dan mengambang di dalam septic tank dengan kedalaman sekitar 2,5 meter tersebut. Kejadian ini lantas dilaporkan kepada perangkat desa setempat.

Tim gabungan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Polsek Pagak, serta tim forensik Polres Malang dibantu warga, berupaya mengevakuasi jasad korban.

Kasubsi Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Malang Mudji Utomo menuturkan, lokasi serta tempat septic tank yang sempit, membuat tim evakuasi terpaksa menggunakan metode vertikal untuk mengangkat jasad korban.

“Butuh waktu 40 menit untuk mengevakuasi korban, kita pakai sistem vertikal. Saat ini jenazah sudah dibawa ke rumah duka, sementara ini masih diselidiki mengenai penyebab terceburnya korban," tutup Mudji. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved