News

Suhu Udara di Pulau Jawa Terasa Kian Panas, Ternyata Hal ini Penyebabnya

Merasakan Suhu Udara di Pulau Jawa Terasa Kian Panas? Ternyata Hal ini Penyebabnya

Penulis: Fakhri Hadi Pridianto | Editor: Adrianus Adhi
google
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.com - Beberapa waktu terakhir, suhu di sekitar kita terasa semakin panas dan menyengat.

Banyak warga di berbagai wilayah di Jawa yang mengeluhkan akan hal ini.

Keluhan tentang hal tersebut bertebaran melalui berbagai platform media sosial.

Memasuki bulan Okotober biasanya kita sudah akan memasuki musim hujan, yang identik dengan turunnya air hujan dan suhu udara yang dingin.

Namun, kali ini yang terjadi justru sebaliknya.

Baca: BREAKING NEWS - Gempa Situbondo 6,4 Terasa Sampai Surabaya

Baca: Gempa 6,4 SR Mengguncang Situbondo, 3 Warga Sumenep Meninggal Dunia

Baca: Gempa Situbondo Bikin Panik Warga Surabaya, Terasa sampai Lamongan dan Bali

Baca: Dapatkan Imbalan Rp 200 Juta Dengan Melaporkan Kasus Korupsi, Begini Caranya!

Suhu udara di Jawa dan sekitarnya malah terasa lebih panas dari biasanya.

Hal ini pun membuat banyak orang bertanya ada apa sebenarnya?

Pertanyaan orang-orang ini pun akhirnya bisa terjawab melalui penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) saat dihubungi Selasa (9/10/2018).

Melansir dari artikel Kompas.com yang berjudul 'Merasa Jakarta dan se-Jawa Panas? Jangan Heran, Ini yang Terjadi', Kepala Humas BMKG Hary Djatmiko menyatakan bahwa suhu di kota-kota di Jawa saat ini berada dalam kisaran 34-37,5 derajat Celcius.

Suhu ini memanglah dinilai cukup panas, akan tetapi masih masuk dalam taraf wajar.

Mengingat negara kita termasuk dalam wilayah tropis, suhu maksimum wilayah Jawa dan Indonesia dalam 30 tahun terakhir juga berada pada kisaran angka tersebut.

Baca: Jaksa KPK Ungkap Hasil Penyadapan Telepon dan BBM Anggota DPRD Kota Malang

Baca: Tim KPK Juga Pelototi Isi Handphone Kepala Dinas Penanaman Modal Kabupaten Malang

Baca: Giliran Diadili, Bekas Anggota DPRD Kota Malang ini Mengaku Gila!

Baca: Banyak Orang Berpenyakit Kulit di Mojokerto, Katanya Bukan Akibat Pabrik Pengolah Limbah B3

"Masih dalam tataran normal," kata Hary, seperti dikutip dari Kompas.com.

Menurut keterangan Hary, panas yang dirasakan ini umum terjadi pada masa pancaroba.

Karena saat ini kita tengah memasuki awal musim hujan di mana pengumumpulan awan hujan sedang aktif.

Adanya fenomena yang membuat publik merasa begitu kegerahan ini juga berkaitan dengan posisi matahari.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved