Kabar Lamongan
DTPH Lamongan Larang Petani Membunuh Binatang Pemangsa Hama Tikus
Petani dihimbau tidak membunuh atau mengusir hewan pemangsa tikus. Itu dimaksudkan agar pertumbuhan populasi tikus dapat ditekan melalui predatornya.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Populasi binatang tikus di wilayah Kabupaten Lamongan semakin besar saja. Bahkan, tidak hanya di kota, di desa-desa juga banyak tikur berkeliaran. Ini diduga setelah tidak ada padi yang biasa dimakanya akibat kemarau panjang.
Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Dan Holtikultura (DTPH) Kabupaten Lamongan, Rudjito hanya bisa menghimbau petani untuk tidak membunuh atau mengusir hewan pemangsa tikus. Himbauan tersebut dimaksudkan agar pertumbuhan populasi tikus dapat ditekan oleh keberadaan predator.
"Kami berharap petani tetap memerangi tikus. Tetap harus berjalan dengan baik dengan swadaya atau melalui kelompok tani, termasuk dengan dengan cara habitat alam. Misalnya tidak memburu satwa ular pemangsa tikus dan sebagainya," kata Rudjito, Kamis (6/12/2018).
Selain dengan menjaga keberadaan predator, kata Rudjito, gerakan gerebek tikus juga harus tetap dilakukan secara konsisten, sebab cara itu dinilai efektif untuk memberantas hama tikus.
"Intinya, kebersamaan petani dalam melawan hama tikus merupakan hal penting," ujarnya.
Saat ini, pihaknya juga mengajukan bantuan racun tikus ke pihakPropinsi Jawa Timur. Dimana pihak DTPH telah menyiapkan sebanyak 50 - 80 kardus racun tikus yang akan diberikan apabila ada kelompok tani yang membutuhkan.
Jika kurang, DTPH akan minta tambahan bantuan racun untuk membasmi hama tikus di lahan persawahan milik kelompok tani tersebut, jangan sampai ada lagi serangan hama tikus seperti yang terjadi di sejumlah wilayah di Lamongan pada musim lalu.
Seperti diketahui pada musim lalu, tanaman padi milik petani di sejumlah kecamatan di Lamongan mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus, diantaranya Kecamatan Pucuk, Sarirejo, Tikung, Kembangbahu dan Babat.
Selain menyerang tanaman padi, hama tikus juga menyerang tanaman jagung seluas 170 hektare yang tersebar di 6 kecamatan, yakni di wilayah Kecamatan Ngimbang, Sugio, Lamongan, Pucuk, Sukodadi dan Kecamatan Kedungpring.
