Gempar Anak Soekarno di Manado yang Sengaja Disembunyikan 40 Tahun, Ini 10 Fakta yang Terungkap
Gempar Anak Soekarno di Manado yang sengaja disembunyikan selama 40 Tahun, ini 10 fakta yang terungkap, hanya satu kali dipeluk Soekarno
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Gempar anak Soekarno di Manado yang disembunyikan selama 40 tahun menuai perbincangan hangat beberapa waktu lalu.
Sosok lelaki bernama Gempar itu banyak membuat publik penasaran, setelah ia mengaku anak dari Presiden RI pertama Soekarno.
Gempar diketahui memiliki nama lengkap Gempar Soekarno Putra yang sebelumnya bernama Charles Christofel.
• Ayu Ting Ting Kesengsem Cium Bau Badan Dul Jaelani, Katanya Belum Pernah Nyium Bau Seenak Ini
• Datang Di Polda Jatim, Musisi Ahmad Dhani Siap Disidang Di Surabaya
• Gaya Hidup Adik Olga Syahputra di Balik Kabar Warisan Kakaknya yang Sudah Ludes, Simak 3 Hal Berikut
• Buntut Perjodohan Maia Estianty Untuk anaknya dengan Aaliyah Massaid, Dul Jaelani: Tinggal Nikah Aja

• Gaya Kocak Sandiaga Uno di Depan Nissa Sabyan Usai Makan, Kompak Lakukan Ini Bareng Sabyan Gambus
• Vanessa Angel Ternyata Juga Pernah Layani Sang Mucikari, Begini Penjelasan Pihak Kepolisian
• Video Klip Terbaru Ahmad Dhani dan Mulan Jameela, Fadli Zon Ikut Bantu Menyebarkan
• Lirik Lagu Terbaru Gisella Perjalanan Berharga, Ucap Maaf, Curhat Perceraian dengan Gading Marten?
Ada cerita hingga sederet fakta menarik terkait cerita hidup Gempar putra Seokarno yang sudah lama disembunyikan itu.
Dari lika-liku hidup, hingga fakta yang akhirnya Gempar ketahui saat telah dewasa bahwa ayahnya adalah salah satu dari Founding Fathers Indonesia
Selengkapnya, simak ulasan yang dikutip Suryamalang.com dari Tribunmanado.co.id berikut ini:
1. Asal Manado
“Soekarno”dalam nama panjangnya jelas merujuk pada nama Presiden I Republik Indonesia, Ir. Soekarno.
Lebih dari 50 tahun lalu, saat masih berkuasa, Sang Proklamator jatuh hati dan menikahi ibunda Gempar, Jetje Langelo, di Manado.
Namun asal-usul dan “darah biru” yang diwarisinya malah membuat jalan hidup Gempar penuh liku.
Pada Mei 1998, ketika iklim politik Indonesia memanas dan pemerintahan Soeharto memasuki senja, Jetje Langelo (dibaca: Yece) melihat sesosok wajah yang amat dikenalnya di antara para demonstran yang menduduki Gedung DPR/MPR.
Charles Christofel, salah satu putranya, terlihat di antara lautan massa mahasiswa berjaket kuning yang tengah meminta Soeharto turun takhta.
Ketika itu Charles adalah mahasiswa Fakultas Hukum Program Ekstensi Universitas Indonesia.
Fenomena itu membuat Jetje gundah. Putranya itu dipanggil pulang ke Manado. Tapi karena beragai kesibukan pekerjaan, Charles baru muncul Desember 1999, sekalian merayakan Natal.
Charles tidak pernah menyangka, apa yang kemudian terjadi di rumah ternyata mengubah jalan hidupnya.