Kabar Surabaya
Teman 'Mbonek' Tewas, Remaja Ini Tak Berhasrat Nonton Persebaya Vs Arema FC di Televisi
Saksi dari insiden kematian Tegar Alivian Rizki Sefani (16), Bonek asal Jember yang terjatuh saat menumpang truk trailer hingga meregang nyawa.
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kafin masih umur 15 tahun. Tatapan matanya menuju lantai ruang tunggu penyidikan kantor Unit Laka Lantas Polrestabes Surabaya, Selasa (9/4/2019).
Remaja itu duduk di kursi panjang yang dingin berbahan stainless steel. Berkali-kali ia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan yang lekukan sikunya ditopang kedua betisnya.
Bonek itu melayani pertanyaan dengan beragam cara. Mulai dari anggukkan dan gelengan kepala, hingga celetuk kata iya-tidak yang terdengar begitu payah di telinga.
Suaranya begitu lirih dan serak, terdengar seperti seseorang yang barusan berurai air mata.
Kafin terpaksa duduk di kursi ruang tunggu untuk menunggu giliran dimintai keterangan oleh penyidik yang standby di lantai dua.
Ia menjadi satu di antara saksi dari insiden kematian Tegar Alivian Rizki Sefani (16), Bonek asal Jember yang terjatuh saat menumpang truk trailer hingga meregang nyawa di Jalan Kendung, Sememi, Benowo, Surabaya, Selasa (9/4/2019).
• 7 Temuan Baru, Audrey Siswi SMP Dianiaya 12 Siswi SMA, Status Tantangan dari Pelaku & Kondisi Korban
• Bonek 16 Tahun dari Banyuwangi Bawa Gitar Kecil ke Surabaya, Tiba-tiba Sopir Truk Tancap Gas

Kafin merupakan teman dekat korban. Ia sempat mondok bersama di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, beberapa tahun lalu.
Ia akhirnya tak lagi melanjutkan mondok saat masuk Sekolah Menengah Atas.
Bersebelahan dengan ruang tunggu penyidik yang ditempatinya, terdapat sebuah ruang yang digunakan oleh polisi yang tengah piket untuk melayani laporan masyarakat.
Di ruang seluas 10 x 5 meter itu, terdapat layar TV 21 inci yang tertempel di dinding sebelah selatan.
Kebetulan jam dinding menunjukkan pukul 16.00 WIB, tayangan TV yang tersaji saat itu adalah laga final Piala Presiden 2019 antara Persebaya VS Arema FC.
Ruang tersebut terkesan begitu riuh, terdengar sorakan dari beberapa petugas polisi yang tengah berjaga sembari berdebar-debar menyaksikan pertandingan sengit kedua klub sepakbola raksasa di Jatim itu.
Namun keriuhan itu tak menular sedikit pun kepada Kafin yang duduk terpekur meratapi kepergian sahabatnya yang meregang nyawa tepat di hadapannya, pukul 09.00 WIB.
Tontoan itulah yang mendorong Kafin dan Tegar mbonek dari Banyuwangi sejak semalam ke Surabaya.
Kafin sudah kehilangan hasrat menonton pertandingan itu.