Kabar Yogyakarta
'Kesaktian' Badui Taklukan Ratusan Monyet, Pantes Sultan Hamengku Buwono X Heran, Lihat Faktanya
'Kesaktian' Badui Taklukan Ratusan Monyet, Pantes Sultan Hamengku Buwono X Heran, Lihat Faktanya
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Berikut fakta-fakta saat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X terheran dengan kesaktian orang suku Badui saat menaklukan ratusan ekor monyet.
Perasaan heran Sultan Hamengku Buwono X terjadi saat dirinya menyaksikan sendiri kesaktian orang suku Badui dari Provinsi Banten saat menaklukan dan menangkap ratusan monyet di wilayahnya.
Perasaan heran akan kesaktian orang suku Badui itu Sultan Hamengku Buwono X sampaikan pada saat agenda kerjannya berkunjung di daerah Yogyakarta.
1. Berawal Dari Laporan Warga
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X masih heran pada 'kesaktian' orang-orang suku Badui dari Banten dalam hal menangkap monyet atau kera ekor panjang (Macaca fascicularis).
Hal itu dia ungkapkan saat menerima pengaduan dari perwakilan masyarakat di tiga desa di Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Sultan Hamengku Buwono X membuka sesi tanya jawab dengan perwakilan masyarakat dalam kunjungan kerja ke Desa Rejosari Kecamatan Semin.

Seorang perwakilan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Desa Pundungsari, Sudiyono, menceritakan, selama beberapa tahun terakhir warga yang mengelola lahan di pegunungan Desa Pundungsari dan Karangsari hingga beberapa wilayah lainnya tidak bisa menanam tanaman karena hampir setiap hari didatangi monyet ekor panjang.
Saat ini warga hanya menanam pohon keras, seperti jati. Sementara untuk palawija sudah tidak berani.
"Keranya (monyet) menyebar, lalu masyarakat di sekitarnya kesulitan untuk menghalau, banyak lahan yang tidak bisa ditanami karena diserang (monyet) ekor panjang," katanya.
2. Serangan Monyet Membuat Warga Kesulitan Bercocok Tanam
Menurutnya, serangan monyet itu terjadi setiap hari. Warga enggan menanam di gunung-gunung karena diserang. Lanjut Sudiyono, tanaman yang dekat perumahan warga pun dijarah kawanan monyet ekor panjang.
"Serangan bahkan sampai permukiman, tanaman sekitar rumah (monyet) sudah berani," ujarnya. Untuk itu, Sudiyono memberanikan diri melapor ke gubernur DIY agar ada solusi. Harapannya ke depan pegunungan bisa ditumbuhi tanaman palawija dan padi untuk kesejahteraan masyarakat.
"Dulu waktu saya kecil di gunung-gunung itu ditanami palawija," ucapnya.
3. Pengalaman Sultan Hamengku Buwono X Menyaksikan Kesaktian Orang Badui Secara Langsung