Malang Raya
Bahasa Indonesia Sudah Mendunia dan Jadi Bahan Pembelajaran Internasional
Sebagian negara internasional sudah memakai Bahasa Indonesia sebagai bentuk pembelajaran. Seperti di China, Jepang, Amerika , Belanda, dan Australia
Penulis: sulvi sofiana | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Bahasa Indonesia telah lama dikenal dunia internasional, yakni sejak abad ke-15. Bukan hanya sepagai bahasa linggual, tetapi sebagai bahasa etnik, nasional dan sudah menjadi bahasa internasional.
Sebagian negara internasional, bahkan sudah memakai Bahasa Indonesia sebagai bentuk pembelajaran. Seperti di China, Jepang, Amerika , Belanda, dan Australia.
"Di Austalia sejak tahun 1960 sudah pendidikan Bahasa Indonesia sudah masuk di dalam pembelajaran," jelas Dirjen Kebudayaan Kementran Pendidikan dan Kebudayaan,Prof Kacung Marijan PhD dalam Seminar Internasional "Memperkokoh Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional Melalui Diplomasi Bahasa, Sastra dan Budaya" di Ruang Usman Mansyur Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (28/9/2015).
Dalam seminar yang dihadiri 250 peserta mancanegara itu, Kacung menjelaskan untuk menduniakan Bahasa Indonesia dan mengenalkannya pada dunia secara luas. Bahasa harus digunakan sebagai diplomasi dalam segala bentuk komunikasi dengan masyarakat manca negara.
"Penggunaan bahasa bisa digunakan melalui kosa kata sederhana. Seperti kosa kata sederhana seperti nama makanan," paparnya
Menurutnya, dari segi makanan bangsa Indonesia bisa menyumbang banyak kosa kata melalui diplomasi dalam acara berstandar internasional.
"Seperti nasi goreng, sup ayam ataupun rawon hendaknya tetap diperkenalkan dalam Bahasa Indonesia.Malang saja punya banyak kosa kata makanan yang menjadi,bisa diperkenalkan tanpa mengubahnya menjadi bahasa Inggris," jelasnya.
Upaya ini juga dilakukan dengan membuka pameran makanan di luar negeri. Kosa kata dalam penyajian makanan seperti cara membuatnya, dikatakannya, bisa tetap memakai bahasa inggris. Tetapi penyebutan nama makanan tetap bahasa Indonesia, sehingga bisa jadi kosa kata dunia.
"Pakai saja bahasa Indonesia, biar mereka cari sendiri maksanya sehingga masyarakat internasional bisa lebih Bahasa Indonesia. Tarian juga begitu jangan diterjemahkan mask dance, tetap gunakan tarian topeng," paparnya.
Dari makanan saja sudah banyak kosa kata yang bisa digunakan, apalagi berbagai budaya lain di Indonesia. Jadi menurutnya Indonesia bisa menunjang banyak kosa kata dunia. Bahkan film indonesia saja juga masuk festival dunia.
"Dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam film itu tentunya akan memperluas jangkauan Bahasa Indonesia," katanya.
Untuk itu ia berharap masyarakat tidak terlalu rendah diri dengan bahasa. Selain itu, guna mengukuhkan Bahasa Indonseia sebagai bahasa internasional, perlu melakukan upaya diplomasi.
"Upaya diplomasi bisa dilakukan melalui seminar dan diskusi," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof Dr Mahsun MS menjelaskan, selama ini telah ada 97 tempat pembelajaan bahasa di dalam negeri dan 45 tempat di negara lain.
Dari 45 negara yang mengajarkan bahasa, 14 negara diantaranya merupakan inisiatif Kedutaan Besar Republik Indonesia, sedangkan sisanya merupakan inisiatif negara itu sendiri.