Malang Raya
Menteri LH dan Kehutanan Kritik Jatim Park 2 Kota Batu, Karena ini
"Kami tadi lihat sebagian besar koleksi satwa yang ada di Jatim Park 2 berasal dari Luar Negeri,"
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, BATU - Tidak banyaknya satwa lokal Indonesia di Jatim Park 2 Batu dikritik Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Seharusnya, keberadaan Lembaga Konservasi Lokal seperti Jatim Park 2 di Kota Batu selain sebagai tempat rekreasi, pendidikan, ilmu pengetahuan dan riset, juga sebagai tempat pengembang biakan dan perlindungan satwa lokal asli Indonesia.
"Kami tadi lihat sebagian besar koleksi satwa yang ada di Jatim Park 2 berasal dari Luar Negeri, makanya kami harap Jatim Park 2 lebih memperkaya koleksi satwa Lokal sesuai program Pemerintah sekarang ini," kata Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan usai mengunjungi Jatim Park 2, Kamis (22/10/2015).
Kondisi koleksi satwa di Lembaga Konservasi perkotaan di Jatim Park 2 Batu itu, ungkap Siti Nurbaya, hampir sama dengan di kebun binatang atau lembaga konservasi lain yang ada di kota di Indonesia.
Dan atas kondisi itu Kementerian Kehutanan berusaha meminta Perkumpulan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) bisa mencari solusi mengatasinya.
Dimana nantinya Lembaga Konservasi yang ada di Indonesia akan semakin lebih banyak atau memperkaya koleksi satwa lokal Indonesia sendiri. Terutama satwa-satwa lokal yang hampir punah dan dilindungi untuk kembali bisa ditumbuh kembangkan.
"Pemerintah khawatir, bila satwa lokal tidak banyak menjadi koleksi di Lembaga Konservasi skala kecil maka keberadaanya akan hilang. Untuk itulah kami mengharap PKBSI memperhatikan kondisi itu sehingga satwa lokal bisa menjadi unggulan," tandas Siti Nurbaya.
Meski demikian, menurut Siti Nurbaya, Jatim Park 2 Kota Batu bisa menjadi contoh Lembaga Konservasi satwa lain di Indonesia.