Blitar

Perampok ABG ini Bikin Kocok Perut Pengunjung Sidang di Pengadilan Negeri, Perampok Apa sih?

"Iya pak hakim, saya menyesal. Kalau saya keluar, saya nggak ingin mengulangi lagi, dan saya kepingin belajar mengaji,"

Penulis: Imam Taufiq | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Imam Taufiq
Perampok toko emas, yang masih ABG, di antaranya Ri (depan), Fe (tengah), dan An (belakang) digiring petugas, usai menjalaani persidangan di PN Blitar, Rabu (25/11/2015) siang. 

Siang itu mereka dihadirkan sebagai saksi atas lima terdakwa, yang tak lain temannya merampok. Yakni, An, Ar, Im, Ni, dan Ga.

Dari keterangan saksi itu, hakim menyatakan, kalau An itu merupakan pimpinan di kelompok itu karena lima kali perampokan toko emas, An selalu terlibat semua. Apakah Anda keberatan atas keterangan saksi kalau Anda sebagai gembongnya?

"Nggak pak hakim," paparnya.

Sidang siang itu, merupakan sidang pertama buat lima pelaku lainnya. Sebab sidang sebelumnya, JPU menghadirkan penadah emas, yakni Oni Sugara dan Hartono. Oni adalah pemilik toko emas di Pasar Johar, Semarang.

Ia telah membeli emas hasil rampokan itu dari tangan Hartono, tukang sepuh emas di pasar Johar. Emas hasil rampokan itu dibeli Oni seharga Rp 268 juta karena dianggap emas muda. Untuk menjualnya, Hartono meleburnya, supaya Oni tak curiga.

Usai sidang, An mengaku sengaja merekrut anak-anak remaja itu, untuk mempermudah aksinya. Sebab, mereka belum berkeluarga sehingga diajak sewaktu-waktu beraksi pasti bisa.

"Selain itu, mereka tak akan mudah dicurigai ketika menggambar calon sasarannya," paparnya.

Perampokan sendiri terjadi pada siang bolong atau pada 12 Agustus 2015 lalu. Sebulan kemudian (pada 7 September lalu), mereka tertangkap di dua tempat. Yakni, di Tulungagung dan Semarang.

Dalam aksinya, mereka bak koboi karena langsung membrondongkan tembakan ke dalam toko dan menghancurkan kaca etalase. Namun demikian, tak ada korban jiwa karena para pelayan toko langsung tiarap. Hanya hitungan sekitar 3 menit, mereka berhasil menggondol emas 3 Kg. Saat beraksi itu, Febri dan Risma tak ikut karena tugasnya hanya memonitor situasi.

Mereka kabur ke Tulungagung, dengan berboncengan sepeda motor. Namun di tengah jalan, tepatnya di Desa Tinggal, Kecamatan Talun, Andut mengalami kecelakaan karena sepeda motornya tersenggol truk.

Namun demikian, ia tetap kabur meski ban sepeda motornya kempes. Setelah menyembunyikan lima senpi di rumahnya Andre, kelima pelaku kabur ke Semarang, untuk menemui Hartono.

Hartono sendiri sudah lima kali dimintai tolong pelaku untuk menjualkan emas hasil rampokannya. Sebab, sebelum dijual, emas itu dilebur dulu oleh Hartono, agar calon pembelinya tak curiga

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved