Malang Raya

Balai Besar TNBTS Optimistis 580 Ribu Wisatawan Kunjungi Bromo-Semeru dengan Tarif Rupiah

"Sejak awal kami menetapkan tarif dalam rupiah dan itu tetap kami berlakukan, apalagi kini pemerintah tengah menggalakkan upaya menguatkan rupiah,"

Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
Kompas.com
Gunung Bromo 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Di tengah naik-turunnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) dan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke lokasi tujuan wisata Gunung Bromo-Tengger - Gunung Semeru, dan melemahnya nilai rupiah, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tetap konsisten menerapkan tarif masuk kawasan dengan satuan rupiah.

Balai Besar TNBTS optimistis, terget jumlah kunjungan wisata di tahun 2015 ini bisa tercapai dan Pendapatan Negara Bukan Pajak dari setoran tarif masuk itu bisa meningkat dari tahun 2014 lalu.

Data Balai Besar TNBTS menyebutkan, hingga September 2015 Bromo-Semeru sudah menyedot kunjungan wisatawan manca negara (Wisman) sebanyak 14.120 wisatawan.

Jika dihitung dengan satuan nilai tarif terendah Rp 207.500, maka hingga September 2015, salah tempat tujuan wisata favorit di Jatim ini sudah mampu membuat wisatawan asing menyetorkan uang dalam mata uang Indonesia senilai Rp 2.929.900.000.

Sebagai informasi, tarif masuk kawasan yang berlaku saat ini ditetapkan sesuai Pengumuman Kepala Balai Besar TNBTS nomor PG.215/IV-21/BT 1/2014 tanggal 29 April 2014 berlaku mulai 5 Mei 2014.

Berdasarkan aturan ini harga tiket atau tarif masuk kawasan ke Bromo ditetapkan masing-masing Rp 27.500 bagi Wisnus dan Rp 217 bagi Wisman di hari biasa. Sedangkan tiket di hari libur menjadi Rp 32.500 bagi Wisnus dan Rp 317.500 bagi Wisman.

Sedangkan harga tiket masuk ke kawasan Gunung Semeru Rp 17.500 bagi Wisnus dan Rp 207.500 bagi Wisman di hari biasa, dan Rp 22.500 bagi Wisnus dan Rp 307.500 bagi Wisman.

Kasubag Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Khairun Nisa menyatakan, pihaknya tetap konsisten menetapkan tarif masuk kawasan dalam rupiah.

"Sejak awal kami menetapkan tarif dalam rupiah dan itu akan tetap kami berlakukan, apalagi kini pemerintah tengah menggalakkan upaya menguatkan rupiah," ujar Nisa pada SURYAMALANG.COM, Senin (30/11/2015).

Ia menegaskan, dengan konsistensi penetapan tarif dalam rupiah, dengan sendirinya membuat wisatawan, khususnya wisatawan dari negara lain harus menyiapkan dan menggunakan uang rupiah saat berkunjung ke TNBTS.

"Kami sosialisasikan lewat web dan menyebar pengumuman tarif. Kami yakin para travel agen sudah memahami hal ini, apapun mata uang yang mereka bayarkan ke travel agen, tapi tetap untuk membayar tiket ke kami dengan rupiah," tambah Nisa.

Balai Besar TNBTS meyakini penetapan tarif dalam rupiah turut mendukung upaya menjaga stabilitas dan kedaulatan rupiah di negara sendiri. Upaya ini sejalan dengan upaya pemerintah yang telah mengeluarkan Undang Undang Mata Uang No 7 Tahun 2011, dan Peraturan Bank Indonesia No 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah di Wilayah NKRI oleh Bank Indonesia .

Tahun ini, Balai Besar TNBTS menargetkan jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 580.000 wisatawan. Dari target itu, wisatawan dari luar negeri ditargetkan hingga 30.000 wisatawan.

Sedangkan realisasi jumlah wisatawan yang datang hingga Oktober 2015 sudah menembus angka 435.000 an wisatawan secara total.

Di sepanjang tahun 2014, jumlah kunjungan Wisman ke Bromo Semeru mencapai 23.712 dari total kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara sebanyak 570.145 wisatawan.

Di tahun 2014 Wisman terbanyak datang dari Prancis, sebanyak 1.708 wisatawan. Di tahun 2013 Belanda menjadi penyumbang wisatawan asing terbanyak ke Bromo dan Semeru dengan 9.929 wisatawan .

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved