Malang Raya
Pemuda Tenggelam dan Jasadnya Ditemukan Tersangkut di Pohon Bambu
Jenazahnya ditemukan tersangkut pohon bambu sejauh sekitar 3,5 kilometer (km) dari tempat ia tenggelam, Selasa (22/12/2015) siang.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Anggariwan Tegar (23), warga Kelurahan Bandungn Rejosari, Sukun, Kota Malang hanyut saat pulang menyusuri pinggir Kali Sukun usai memancing, Senin (21/12/2015) petang.
Jenazahnya ditemukan tersangkut pohon bambu sejauh sekitar 3,5 kilometer (km) dari tempat ia tenggelam, Selasa (22/12/2015) siang.
Awalnya, remaja yang akrab disapa Angga itu pergi memancing siang hari bersama empat orang lain, yakni Didin (17), Suwarji (47), Sueb (21), dan Bagas (15). Usai mancing mereka pulang lewat rute yang sama. Mereka berangkat saat cuaca masih cerah. Sementara ketika pulang, hujan deras mengguyur lokasi itu.
"Saat menyebrang sungai, Angga terpeleset dan akhirnya tenggelam," kata Didin. Sebenarnya, Suwaji -- Bapak dari Didin dan Sueb -- sudah berusaha menolong Angga.
"Namun Angga kelihatan panik sehingga Bapak tak bisa mempertahankan pegangannya," tambah dia. Alapagi, kondisi arus air kali saat itu tengah deras.
Pencarian Angga dimulai pagi hari di enam titik yang berbeda di kali sedalam tiga meter itu. Tim Bravo Rescue Malang Raya berhasil menemukan jasadnya di sungai di Jalan Satsui Tubun, Kecamatan Sukun. Kondisi dia saat ditemukan masih lengkap, yakni menggunakan pakaian persis seperti sebelum ia tenggelam. Celana pendek warna biru dan kaus warna kuning.
"Hanya saja, ada beberapa luka yang diduga tanda terbetur bebatuan," kata Komandan Operasional M Pristianto, Selasa (22/12/2015).
Luka itu terlihat dibagian yang tak tertutup oleh pakaian, seperti dahi, mulut, lutut, dan kaki. Usai ditemukan, jasad dibawa ke Ruang Jenazah RSU Saiful Anwar dan kemudian dibawa ke rumah duka di salah satu rumah di Gang VI, RT 07 RW 09, Kelurahan Bandung Rejosari, Kecamatan Sukun.
Sunarto, orangtua korban, datang dari kediri usai mendapat kabar anaknya tenggelam.
"Saya masih syok," kata dia saat ditanya wartawan.
Selama ini, Angga tinggal di Malang bersama sang bibi, Yati (40). Menurut Yati, korban tergolong pemuda ulet. Pria itu selama ini bekerja serabutan.
Beberapa hari sebelum tewas, Angga sempat mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) untuk melamar kerja.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ilustrasi-bunuh-sadis.jpg)