Kementan Target Bongkar Ratoon di Kabupaten Malang Seluas 15 Ribu Hektare Lahan Tebu

Ringkasan Berita:

• Program bongkar ratoon tebu direalisasikan di Kabupaten Malang dengan target 15 hektar ribu lahan tebu
• Bongkar ratoon merupakan proses pembongkaran tanaman tebu lama yang telah dipanen beberapa kali untuk diganti dengan bibit baru yang lebih unggul
• Tujuan dari bongkar ratoon adalah untuk meningkatkan produktivitas tebu sehingga swasembada gula nasional bisa terwujud

SURYAMALANG.COM,MALANG - Dalam rangka mewujudkan swasembada gula, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mendongkrak program bongkar ratoon tebu.

Program ini di antaranya direalisasikan di Kabupaten Malang dengan target 15 hektar ribu lahan tebu.

Bongkar ratoon merupakan proses pembongkaran tanaman tebu lama yang telah dipanen beberapa kali untuk diganti dengan bibit baru yang lebih unggul.

Tujuan dari bongkar ratoon adalah untuk meningkatkan proditivitas tebu sehingga swasembada gula nasional bisa terwujud.

Hari ini, Rabu (5/11/2025) dilakukan kegiatan tanam perdana tebu bongkar ratoon di Desa Sudimoro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Direktur Jenderal Perkebunan Abdul Roni Angkat, Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kuntoro Boga Antri, Bupati Malang Muhammad Sanusi, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Malang.

Baca juga: Prasasti Sangguran Kota Batu Ada di Skotlandia, Wawali Heli Temui Menteri Fadli Zon Bahas Pemulangan

"Kita sukseskan program bongkar raoon dalam rangka swasembada gula."

"Ini merupakan perintah presiden melalui Kementan dan diamanahkan ke Dirjen Perkebunan," kata Plt Direktur Jenderal Perkebunan Abdul Roni Angkat.

Ia menyampaikan program ini harus terealisasi di berbagai daerah. Di antaranya Kabupaten Malang mendapatkan alokasi bongkar ratoon seluas 15 ribu hektar.

Beberapa bantuan telah disiapkan dalam mendorong suksesnya program ini.

Seperti bantuan bibit, bantun penanaman, pengolahan, kemudian telah disediakan pupuk bersubsidi, serta Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Terbaru dari Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) petani boleh melakukan KUR walaupun ada KUR di tempat lain ini tidak terdeteksi oleh BI checking."

"Dan bisa mengajukan KUR sampai Rp 500 juta," jelasnya.

Kemudahan ini diharaplan bisa dimanfaatkan secara baik utamanya petani tebu, di sisi akan diakselerasi oleh pemerintah pusat.

Segala bentuk gangguang di lapangan juga diharapkan tidak terjadi sehingga porgram ini akan dikawal oleh TNI maupun kejaksaan.