Piala Jenderal Sudirman
Pungkasi Delapan Besar, Saatnya Arema Tampil Cantik, Ini Perkiraan Pemainnya!
Banyak hal yang akan melatarbelakangi penampilan Cristian Gonzales di laga kontra PBFC nanti.
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, MALANG - Arema Cronus akan memungkasi aksi di babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman (PJS) melawan Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa (22/12/2015) malam.
Pertemuan dua tim yang dipastikan melaju ke semifinal ini menyisakan tantangan tersendiri bagi awak Arema.
Tim Singo Edan bisa saja memilih 'ambil nafas' di pertandingan ini, tapi mereka perlu mempertimbangkan kondisi lanjutan di babak semifinal.
Banyak hal yang akan melatarbelakangi penampilan Cristian Gonzales di laga kontra PBFC nanti.
Posisi sebagai juara grup E bisa jadi penentu di babak semifinal. Gelar tim tak terkalahkan juga jadi target gengsi yang butuh diraih mengingat kisah perjalanan Arema hingga saat ini masih mempertahankan kemenangan di setiap pertandingan.
Tapi di sisi lain pertimbangan kondisi pemain yang bertanding berurutan dengan jeda waktu hanya tiga hari juga jadi pertimbangan bila dipaksakan.
Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo menegaskan dirinya tetap mematok target bermain bagus dan menang di semua pertandingan.
"Recovery memang singkat, tapi tetap filosofi kami raih kemenangan step by step, pinginnya maksimal di setiap pertandingan," ujar Joko pada suryamalang.com, Selasa (22/12/2015).
Pertandingan Selasa (22/12) malam memang tidak mempengaruhi laju Arema dan PBFC ke semifinal. Tapi hasil pertandingan akan menentukan siapa lawan mereka di babak empat besar itu.
Bila Arema bisa mempertahankan gelar juara grup, maka lawan berikutnya adalah Mitra Kukar. Bila PBFC unggul, maka Arema selanjutnya akan menghadapi Semen Padang.
Tapi Gethuk, panggilan Joko Susilo memilih tutup mata dengan calon lawan di semifinal. "Meskipun sudah ditentukan lawannya akan saling silang, tapi kami gak bisa memilih. Kami tidak mau pilih-pilih. Mitra Kukar dan Semen Padang sama-sama bagus, kalau pilih-pilih nanti justru bisa jadi kacau," papar Gethuk.
Pelatih yang memiliki penampilan baru dengan rambut lebih tipis itu juga menegaskan tidak mau pilih-pilih dan menyimpan pemain. Ia mau timnya dan semua pemain menjalani proses yang terus meningkat secara bertahap.
"Saya tidak mau turunkan tensi, saya mau pemain mendapatkan peak yang meningkat," tambahnya.
Penegasan sang kreator Arema itu bisa diisyaratkan bila tim Arema akan tampil nothing to lose. Permainan bagus dan maksimal justru jadi sasaran, apapun hasil skor akhir.
Bila melihat karakter tim Arema Cronus belakangan ini, kondisi tanpa beban biasanya justru bisa jadi pemicu lahirnya permainan cantik.