Kediri
Memprihatinkan, Pengguna Narkoba di Kota Kediri Mulai Pelajar SD Sampai Kakek
Total selama 2015 ada 558 pecandu yang melapor ke BNN Kota Kediri. Dari jumlah tersebut, 519 menjalani rawat jalan di Klinik Pratama BNN Kota Kediri.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri telah memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap ratusan pecandu narkoba. Klien binaan ini ada yang masih pelajar SD sampai kakek dengan beberapa cucu.
"Usia termuda 10 tahun masih pelajar di bangku SD. Sedangkan usia tertua 64 tahun sudah kakek," ungkap Triwulandari Kasubag Umum dan Humas BNN Kota Kediri kepada wartawan, Jumat (15/1/2016).
Dijelaskan, pecandu yang masih pelajar SD ini dibawa ke BNN bersama orangtuanya. Petugas BNN juga melakukan kunjungan ke rumah pecandu untuk pemulihan ketergantungan narkoba.
Total selama 2015 ada 558 pecandu yang melapor ke BNN Kota Kediri. Dari jumlah tersebut, 519 menjalani rawat jalan di Klinik Pratama BNN Kota Kediri.
Sementara 39 pecandu lainnya menjalani rehabilitasi di Pusdik Gasum, RSJ Lawang, HMC Malang, Plato Surabaya dan SPN Mojokerto.
Pecandu narkoba yang menjalani perawatan ini karena kecanduan pil dobel L sebanyak 455 kasus, ganja 12, sabu-sabu 76, Inex 22, trihexilpenidil 3 kasus.
Para pecandu ini rata-rata masih berada di usia produktif yakni 30 - 34 tahun sebanyak 103, usia 25 - 29 tahun sebanyak 80. Sedangkan anak-anak usia 10 - 14 tahun ada 7 pecandu.
Dijelaskan Triwulandari, dari hasil tim asesmen terpadu (TAT) telah tersangka pengguna narkoba RHW diputus PN Kota Kediri untuk direhabilitasi di RSJ Lawang.
Tim Asesmen Terpadu ini beranggotakan unsur kepolisian, jaksa, bapas dan tim medis.