Pesawat Tempur Super Tucano Jatuh

Sambil Memegang Jenazah Nurcholis, Ibu Korban Pesawat Jatuh Berucap: Nak, Baik Benar Nasibmu

"Le, kok becik men nasibmu (nak, kok baik benar nasibmu). Kamu kok meninggalkan kami duluan," tutur Dasila sambil menangis ketika memegang kepala anak

Penulis: Imam Taufiq | Editor: musahadah
surya/aflahul abidin
Nurkholis (kanan) semasa hidup. 

"Anaknya pendiam, dan tak pernah neko-neko. Ia bekerja di Malang, sudah dua tahun dan indekos di rumah, yang tertimpa pesawat tersebut," ujarnya.

Selama bekerja, ia cukup perhatian pada orangtuanya. Meski jarang pulang, namun orangtuanya selalu dijatah uang tiap gajian. Katanya, buat kebutuhan orangtuanya.

Setelah semalam disemayamkan di rumah duka, Kamis (11/2) pukul 10.30 WIB, jenazah Nur Kholis dimakamkan di pemakaman umum desanya. Mulai persiapan sampai pemberangkatan ke makam, semuanya diurusi anggota TNI AU. Tak hanya keluarganya, namun para tetangganya, juga ikut mengantarkan ke makam.

Bahkan, sejak jenazah korban tiba di rumah duka, para petakziah berdatangan.

Tak hanya warga, namun juga para pejabat setempat, juga datang. Di antaranya, M Rijanto, Bupati Blitar terpilih, Letkol (Inf) Ahmad Dani, Dandim Blitar 0808, Toha Mashuri, Kepala Satpol PP Pemkab Blitar, dan AKP Sudi Atmaji, Kapolsek Binangun.

"Semoga, segala amal baiknya diterima disisi-Nya. Untuk yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan kesabaran," tutur Rijanto di rumah duka.

Seperti diketahui, Nur Kholis mengalami kecelakaan saat rumah kosnya, tertimpa pesawat milik TNI AU. Yakni, korban indekos di rumah Erma Wahyuningtyas (49), korban tewas, yang tinggal di Jalan Laksda Sucipto Gang 12, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Saat pesawat berbobot 3,2 ton itu jatuh dan menimpa rumah Erma, Nur Kholis, sedang berada dalam kamar

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved