Malang Raya
Berawal dari Ajakan Ibu, Winda Keenakan Jadi Disc Jockey
"Awalnya mama iseng tanya, "Winda tertarik enggak jadi DJ gitu?" terus Winda tanya balik, emang boleh? Kata mama, ‘silahkan’. Ya sudah, langsung...
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Winda Angelita baru mendalami dunia disjoki (disc jockey) enam bulan lalu.
Tapi, dengan cepat ia sudah merasa nyaman. Bahkan, bagi wanita yang tinggal di Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang itu menjadi disjoki lebih menyenangkan ketimbang menjadi model -- pekerjaan yang sebelumnya digeluti.
Pilihan jadi disjoki juga tak lepas dari dukungan sang ibu, yang kali pertama menawari pekerjaan itu.
Tanpa pikir panjang, Winda yang sudah gandrung musik langsung mengiyakan.
Mulai dari sana, ia langsung memilih kursus disjoki di salah satu sekolah disjoki di Kota Malang.
"Awalnya mama iseng tanya, "Winda tertarik enggak jadi DJ gitu?" terus Winda tanya balik, emang boleh? Kata mama, ‘silahkan’. Ya sudah, langsung berangkat, deh," ujar Wanita kelahiran 29 Juni 26 tahun lalu itu.
Jawaban tanpa pikir panjang itu bukan berarti tanpa persiapan matang.
Winda mengaku sudah lama tertarik dengan dunia disjoki, jauh sebelum sang ibunda menawarinya. Apalagi, ia sering datang ke acara rave party dan dreamfields.
"Menarik karena bisa ajak orang buat joget dan kadang bernyanyi," selorohnya.
Meski tawaran menjadi disjoki di suatu acara selalu datang tiap pekan, Winda merasa ilmu tentang disjokinya masih minim. Sebab itu, ia merasa perlu "sekolah" lagi untuk menguasai beberapa teknik yang belum ia hafal.
Saat enam bulan latihan pertama, wanita bernama asli Winda Rahayu itu sempat jengkel saat harus belajar running. Separuh dari waktu belajarnya dihabiskan buat menguasai teknik itu.
Ya, Winda bisa maklum apabila ia harus mengahabiskan banyak waktu buat mengingat satu demi satu teknik yang diajarkan sang guru di kepalanya.
Di sela belajar, ia masih harus membagi waktu dengan bekerja sebagai model. Saban pekan, ia harus terbang ke Bali untuk beberapa kali sesi pemotretan.
“Kalau ada tanggapan positif dan negatif tentang profesi DJ oleh perempuan, ya sudah, biarin aja. Menurut saya, ini tetap pekerjaan yang menarik dan mengibur orang,” ungkapnya.
